
TENGGARONG.NIAGA.ASIA – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar) terus melakukan kolaborasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) 2025–2029. Upaya ini dilakukan untuk memastikan arah kebijakan pertanian dan peternakan bisa selaras dengan pembangunan daerah secara keseluruhan.
Distanak menggelar penyempurnaan rancangan renstra di Hotel Grand Fatma, Tenggarong, Senin (27/10/2025). Kegiatan dibuka dan diikuti secara penuh oleh Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik, yang menekankan pentingnya masukan lintas OPD agar arah kebijakan yang dirumuskan tepat sasaran.
Menurut Taufik, sapaan akrabnya, agenda ini menjadi kesempatan untuk menyempurnakan rancangan renstra yang telah disusun oleh tim internal. Meski sudah dirancang, dokumen ini tetap membutuhkan masukan tambahan agar lebih matang dan sesuai kebutuhan daerah.
“Kita semua hadir di tempat ini, tentunya untuk menyempurnakan rancangan renstra Dinas Pertanian dan Peternakan yang sudah kami susun bersama tim internal,” ujarnya.
Acara dimoderatori Plt. Sekretaris Distanak, Mohammad Rifani, dan menghadirkan tiga narasumber, yakni Ferdianur dari Bappeda Kukar, akademisi Unikarta Ince Raden, dan Ketua Tim Penyusunan Program Distanak Kukar John Laurens Barus.
Setelah para narasumber menyampaikan materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Beberapa OPD yang hadir memberikan masukan dan saran agar arah kebijakan yang nantinya diambil bisa selaras dengan program masing-masing OPD.
Yurita Eriani, perwakilan dari DPMPTSP Kukar pun mengangkat tangannya, menyampaikan pandangannya terkait arah kebijakan Distanak.
“Mungkin kami di sini hanya memberikan sedikit saran, Pak. Terkait arah kebijakan dan strategi, agar Distanak tak hanya berorientasi pada peningkatan produksi komoditas, tetapi juga diarahkan untuk memperkuat daya saing dan hilirisasi komoditas unggulan,” usul pertamanya.
Kemudian usulan kedua, ia juga menyarankan agar Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar bisa memiliki data komoditas unggulan per kecamatan. Data ini kata Yurita, benar-benar berguna bagi DPMPTSP untuk menyusun profil dan peluang investasi.
“Jadi, kami pada dasarnya siap mendukung penyusunan profil peluang investasi, fasilitas promosi komunitas unggulan, dan pemberian kemudahan perizinan bagi komoditi unggulan di daerah, asalkan datanya tersedia dari Dinas Pertanian dan Peternakan,” jelasnya.
Menanggapi masukan tersebut, Ketua Tim Penyusunan Program Distanak Kukar, John Laurens Barus, menyampaikan apresiasi dan penegasan bahwa data sebenarnya sudah tersedia, hanya belum termuat optimal dalam dokumen renstra.
“Terima kasih buat teman-teman dari PTSP. Itu juga yang sebenarnya menjadi alasan kami mengundang teman-teman. Kalau hanya kami yang berpikir sendiri, tentu bingung mau ke mana,” bebernya.
“Sebenarnya datanya sudah ada, tapi karena tidak ada yang mengingatkan, akhirnya lupa memunculkannya. Sehingga data itu hanya terlihat sebagai target tujuan dan sasaran saja. Padahal di balik itu semua ada datanya, terkait masing-masing komoditas yang tadi sepintas sudah sama-sama kita dengarkan,” tambah John.
Ia memastikan, nantinya akan terlihat jelas komoditas-komoditas unggulan yang akan didorong Distanak Kukar, baik dari subsektor tanaman pangan, hortikultura, ataupun juga dari peternakan. Langkah ini diharapkannya, benar-benar mampu memperkuat daya saing, produktivitas, dan nilai tambah komoditas lokal.
“Sekali lagi, terima kasih atas masukannya,” pungkasnya.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | Advertorial
Tag: pertanian dan peternakan