Repatriasi Mandiri WNI Tahap II dari Yordania

KBRI Amman kembali memfasilitasi repatriasi mandiri 74 WNI yang terdampak pandemi COVID-19 dari Yordania.  (Foto KBRI Amman)

AMMAN.NIAGA.ASIA-KBRI Amman kembali memfasilitasi repatriasi mandiri WNI yang terdampak pandemi COVID-19 dari Yordania. Sejumlah 74 WNI yang terdiri dari siswi pesantren Nurul Fikri, anggota Jamah Tabligh dan mahasiswa yang sudah selesai kuliah, telah meninggalkan Bandara Internasional Queen Alia, Amman dengan menggunakan pesawat Qatar Airways (31/05/2020). Setelah transit di Doha, rombongan repatriasi WNI ini dijadwalkan akan tiba di Jakarta pada Senin (01/06).

“Sebagai bentuk kehadiran negara, sejak awal KBRI Amman sepenuhnya memfasilitasi sebatas kewenangannya untuk memastikan agar proses repatriasi berjalan lancar dan rombongan dapat tiba di tanah air dengan selamat,” ujar Duta Besar Indonesia untuk Yordania, Andy Rachmiantro saat melepas para WNI di bandara.

Repatriasi dapat dilakukan berkat kerjasama dengan maskapai Qatar Airways yang membuka dan menyediakan penerbangan khusus rute Amman-Doha-Jakarta. Sejak awal kebijakan lockdown yang sudah berlangsung lebih dari 10 minggu, KBRI Amman terus menjalin kontak dengan sejumlah maskapai penerbangan asing yang akan menyediakan fasilitas penerbangan khusus bagi repatriasi atau evakuasi warga asing di Yordania.

Ketika menerima informasi dari pihak Qatar Airways, KBRI Amman segera menyebarkannya kepada WNI yang membutuhkan melalui sarana media sosial maupun menghubungi langsung. Sesuai hakikat dari repatriasi mandiri, biaya yang dikeluarkan adalah menjadi tanggung jawab sepenuhnya para WNI.

KBRI Amman berfungsi memfasilitasi komunikasi dengan pihak maskapai penerbangan, memberitahukan kepada Kementerian Luar Negeri dan Otoritas Imigrasi Yordania tentang rencana repatriasi, serta membuka akses pergerakan dari domisili para WNI menuju Bandara.

Selain itu, KBRI Amman juga menyampaikan prosedur repatriasi sesuai protokol kesehatan yang diperlukan seperti melakukan tes PCR, memberikan surat jalan kepada dan koordinasi dengan aparat pemerintah pusat pada saat ketibaan di Jakarta.

Mengingat kebijakan lockdown belum dapat dipastikan kapan akan dicabut dan perbatasan internasional juga masih ditutup, KBRI Amman tetap bersiaga mengantisipasi kemungkinan akan ada rencana repatriasi berikutnya. “Semoga krisis akibat pandemi akibat COVID-19 bisa segera berakhir sehingga masyarakat dapat kembali menjalani kehidupan di tengah “kenormalan baru”,” harap Dubes Andy. (*/001)

Tag: