Reses Andre Pratama, Warga Desa Binalawan Usulkan Pelebarakan Sungai Enrekang

Anggota DPRD Nunukan Andre Pratama bersama warga Desa Binalawan, Kecamatan Sebatik Barat meninjau sungai Enrekang diusulkan dilebarkan. (foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA– Warga Desa Binalawan, Kecamatan Sebatik Barat saat bertatap muka dengan anggota DPRD Nunukan, Andre Pratama yang mengadakan reses, mengusulkan sungai Enrekang dilebarkan dan pinggirnya disiring, sehingga bisa dijadikan sebagai keluar masuk perahu petani rumput laut.

“Jalur sungai Kampung Enrekang pernah saya perluas tahun 2019 menggunakan dana pribadi,” kata Andre Pratama usai meninjau sungai yang diusulkan masyarakat untuk dilebarkan pada Niaga.Asia, Minggu (21/11).

Seiring waktu, jumlah perahu yang masuk dan melintasi sungai Enrekang semakin bertambah Hal ini tidak terlepas dari meningkatnya jumlah pembudidaya rumput laut yang masuk di sana menjemur rumput laut.

Tingginya aktivitas kedatangan perahu tidak sebanding keadaan sungai, apalagi di saat-saat air surut akan menyulitkan perahu nelayan masuk ataupun tambat di tepi-tepi bibir sungai.

“Dulu paling 6 sampai 8 perahu nelayan masuk di sana, sekarang semakin banyak bergantian masuk menjemur rumput laut,” sebutnya.

Usulan pelebaran bibir sungai mendapat respon positif pemilik lahan yang berada di tepi sungai, warga-warga disana sepakat merelakan jika lahannya diambil 2 sampai 3 meter untuk keperluan fasilitas umum.

Pelebaran sungai akan lebih baik lagi apabila dibarengi dengan penambahan panjang jalur sungai sehingga dapat menghubungkan dengan jalur-jalur sungai lain disekitarnya.

“Masyarakat minta panjang sungai ditambah lagi sekitar 150 meter arah menuju dalam,” ujarnya.

Andre menambahkan, aspirasi masyarakat terhadap pelebaran sungai akan disampaikan dalam rapat pembahasan hasil reses DPRD Nunukan, yang nantinya dituangkan dalam pokok-pokok pikiran dewan.

Melihat dari skala kebutuhan, aspirasi ini dapat dikatakan prioritas karena menyangkut kebutuhan orang banyak dalam menunjang peningkatan ekonomi masyarakat di beberapa wilayah Kecamatan Sebatik Barat.

“Pemerintah berkewajiban menyiapkan sarana penunjang usaha, semakin mudah mendapatkan usaha, semakin tinggi pula penghasilan masyarakat,” bebernya.

Terpisah, salah seorang pemilik lahan di tepi sungai enrekang, Mahmud (52) mempersiapkan pemerintah mengambil lahannya jika diperlukan untuk perluasan sungai ataupun sarana penunjang lainnya.

“Kebetulan lahan saya di tepi sungai itu, silahkan diambil berapa meter untuk perluasan ataupun pemasangan siring,” terangnya.

Permintaan perluasan sungai telah lama dibahas oleh masyarakat, terutama para pembudidaya rumput laut yang ingin perahu-perahu mereka bisa leluasa masuk dan tambat di tepi sungai.

Perahu-perahu yang masuk di sungai tersebut tidak hanya milik warga kampung Enrekang, beberapa warga dari kampung Telang, Laing Bunyu dan kampung lainnya di Kecamatan Sebatik Barat.

“Kenapa banyak perahu masuk di sungai ini, karena disini ada tempat penjemuran rumput laut dan itu gratis tidak dipungut biaya,” ucapnya.

Selain tersediannya tempat penjemuran rumput laut, sungai Enrekang bisa dikatakan lokasi paling aman untuk menjemur hasil panen, tidak pernah ada keributan ataupun petani kehilangan rumput lautnya.

Jika musim panen, sungai  penuh dengan perahu-perahu membudidaya rumput laut yang saling berdempetan, terkadang antri menunggu giliran masuk dan menjemur hasil panennya.

“Tunggu nanti musim panen, pasti penuh perahu di sungai berdempetan, makanya itu kita minta diperluas dan diperpanjang sungainya,” pinta dia.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: