Resmi Diteken, Blok Gas Raksasa Masela Jalan

aa
Blok Masela.

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menyampaikan bahwa Menteri ESDM Ignasius Jonan telah menandatangani revisi rencana pengembangan (PoD) Blok Masela, setelah menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mencegah potensi korupsi dalam pengembangan Blok yang memiliki investasi besar dan penggunaan kontrak bagi hasil (PSC) cost recovery tersebut.

“Kemarin kita mesti klarifikasi ke KPK. Ada beberapa hal yang menjadi concern KPK, ada beberapa yang sudah diklarifikasi, ada beberapa yang dalam implementasinya harus kita awasi, misal procurement. Dengan KPK sudah selesai, (PoD) sudah ditandatangani oleh Pak Menteri,” ungkap Dwi menjawab pertanyaan awak media di Kantor Kementerian ESDM dan dilansir situs esdm.go.id, Jumat (12/7).

Dwi menyampaikan, revisi PoD ini sudah disetujui Menteri ESDM sesuai rekomendasi dari SKK Migas. “Karena ini investasi besar, nanti Pak Menteri akan lapor Presiden, secara detailnya Pak Menteri akan sampaikan,” imbuhnya.

Pemerintah tidak menunda lama, Setelah SKK Migas dan Inpex menandatangani Head of Agreement (HoA) pada 16 Juni lalu, kini PoD yang dibuat berdasarkan HoA tersebut telah siap dieksekusi dan langkah selanjutnya dalam pengembangan Blok Masela ini adalah FID (Final Investment Decision). “FID-nya mereka akan langsung proses, sesuai schedule 1 tahun lagi (selesai),” tandas Dwi.

AA
Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menteri METI Jepang Hiroshige Seko menyaksikan penandatanganan HoA Pengembangan Blok Masela, di Karuizawa, Jepang, Sabtu (16/6). (Foto: Humas Kementerian ESDM)

Pengembangan lapangan hulu migas Abadi di Blok Masela, di Kepulauan Tanimbar, Maluku, akhirnya ditandatangani, Minggu (16/6), di Jepang. Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Satuan Kerja Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto dan Shunichiro Sugaya, President Direktur INPEX Indonesia serta disaksikan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang, Hiroshige Seko.

Penandatanganan HoA  antara SKK Migas dengan INPEX menjadi titik penting bagi investasi hulu migas di Indonesia.”Dengan nilai sekitar US$ 18-20 miliar, yang terbesar untuk investasi satu kegiatan di Indonesia dan merupakan investasi Jepang terbesar sejak 5 dekade terakhir,” ungkap Menteri Jonan dalam siaran persnya saat itu.

Pengembangan di Blok Masela akan menjadi awal yang baik dalam dalam pengembangan hulu migas di laut dalam Indonesia bagian timur. “Dengan pengembangan lapangan Masela, diharapkan akan segera masuk investasi luar negeri yang besar, dan dapat memberikan pengaruh positif bagi Foreign Direct Investment di Indonesia, terciptanya multiplier effect bagi industri pendukung dan turunan di dalam negeri, dalam rangka mendukung perekonomian nasional, dan ke depannya di harapkan iklim investasi di Indonesia akan semakin baik dan semakin kompetitif,” tambah Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.

Pengembangan hulu migas di Masela diharapkan dapat memberikan kontribusi tambahan produksi Gas Bumi sekitar ekuivalen 10,5 juta ton (mtpa) per tahun (sekitar 9.5 juta ton LNG per tahun dan 150 mmscfd Gas Pipa), dengan target onstream di tahun 2027. Blok Masela dikelola oleh Inpex sebagai operator dengan kepemilikan saham 65% dan Shell Upstream Overseas Services sebesar 35%. Blok Masela di sekitar Laut Aru, telah dieksplorasi sejak 1998. (001)