Respons Uji Coba Rudal Korut, Korsel-AS Tembakkan 8 Rudal

Sebuah rudal permukaan-ke-permukaan diluncurkan selama latihan penembakan bersama antara AS dan Korea Selatan di lokasi yang tidak diketahui, Korea Selatan, 25 Mei 2022. (Kepala Staf Gabungan/Yonhap via (REUTERS/File Photo)

SEOUL.NIAGA.ASIA — Korea Selatan dan Amerika Serikat menembakkan delapan rudal ke udara pada Senin pagi di lepas pantai timur Korea Selatan, setelah Korea Utara meluncurkan rentetan rudal balistik jarak pendek pada hari Minggu.

Tindakan tersebut merupakan demonstrasi “kemampuan dan kesiapan untuk melakukan serangan presisi” terhadap sumber peluncuran rudal Korea Utara atau pusat komando dan dukungan. Demikian kantor berita Korea Selatan Yonhap mengutip pernyataan militer Korea Selatan.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, yang baru menjabat bulan lalu, telah bersumpah untuk mengambil garis yang lebih keras terhadap Korea Utara dan sependapat dengan Presiden AS Joe Biden pada pertemuan puncak Mei di Seoul untuk meningkatkan latihan militer bersama dan postur pencegahan gabungan mereka.

Militer Korea Selatan dan Amerika Serikat menembakkan delapan rudal permukaan-ke-permukaan selama sekitar 10 menit mulai pukul 4:45 pagi pada hari Senin (1945 GMT Minggu) sebagai tanggapan atas delapan rudal yang ditembakkan oleh Korea Utara pada hari Minggu, menurut laporan Yonhap seperti dikutip REUTERS, Senin.

Seorang pejabat dari Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengkonfirmasi delapan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) telah ditembakkan.

Rudal balistik jarak pendek Korea Utara, yang ditembakkan ke arah laut di lepas pantai timurnya pada hari Minggu, mungkin merupakan uji coba tunggal terbesarnya dan dilakukan sehari setelah Korea Selatan dan Amerika Serikat mengakhiri latihan militer bersama.

Latihan bilateral Korea Selatan-AS melibatkan kapal induk Amerika untuk pertama kalinya dalam lebih dari empat tahun.

Jepang dan Amerika Serikat juga melakukan latihan militer bersama pada hari Minggu sebagai tanggapan atas uji coba rudal terbaru Korea Utara.

Korea Utara, yang beberapa minggu ini lagi berjuang melawan wabah COVID-19 pertama yang diketahui, telah mengkritik latihan bersama sebelumnya sebagai contoh dari “kebijakan bermusuhan” Washington yang berkelanjutan terhadap Pyongyang, terlepas dari pembicaraannya tentang diplomasi.

Korea Utara telah melakukan serangkaian peluncuran rudal tahun ini, dari senjata hipersonik hingga uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesarnya untuk pertama kalinya dalam hampir lima tahun.

Yonhap, mengutip sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa tembakan Korea Utara pada hari Minggu diluncurkan dari empat lokasi, termasuk Sunan di ibukota, Pyongyang.

Korea Utara melanjutkan tren baru-baru ini untuk tidak melaporkan peluncuran rudal di media pemerintah, yang menurut beberapa analis dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa mereka melakukannya sebagai bagian dari latihan militer rutin.

Pejabat Washington dan Seoul juga baru-baru ini juga memperingatkan bahwa Korea Utara tampaknya siap untuk melanjutkan uji coba senjata nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017.

Bulan lalu, Korea Utara menembakkan tiga rudal, termasuk satu yang dianggap sebagai ICBM terbesarnya, Hwasong-17, setelah Biden mengakhiri perjalanan Asia di mana ia menyetujui langkah-langkah baru untuk mencegah negara bersenjata nuklir itu.

Lasukan gabungan Korea Selatan dan Amerika Serikat juga menembakkan rudal sebagai tanggapan atas uji coba tersebut, yang menurut kedua sekutu tersebut merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.

Bulan lalu, Amerika Serikat menyerukan lebih banyak sanksi PBB terhadap Korea Utara atas peluncuran rudal balistiknya, tetapi China dan Rusia memveto saran tersebut, secara terbuka memecah Dewan Keamanan PBB di Korea Utara untuk pertama kalinya sejak mulai menghukumnya pada tahun 2006, ketika Korea Utara melakukan uji coba nuklir pertamanya.

Sumber : Kantor Berita REUTERS | Editor : Saud Rosadi

Tag: