RI-Australia Perkuat Kolaborasi dalam Pertemuan 2+2

Rangkaian Pertemuan 2+2  dimulai dengan Defense Ministers’ Meeting antara Menhan RI,  Prabowo Subianto dan Menhan Australia,  Peter Dutton. Dalam waktu yang sama, Menlu RI,  Retno L.P. Marsudi dan Menlu Australia, Marise Payne juga melakukan pertemuan empat mata (tête-á-tête). (Foto Kemlu RI)

JAKARTA.NIAGA.ASIA– Menlu dan Menhan RI-Australia telah melakukan dialog secara konstruktif dan terbuka dalam Pertemuan 2+2 pada 9 September 2021.

Rangkaian acara dimulai dengan Defense Ministers’ Meeting antara Menhan RI,  Prabowo Subianto dan Menhan Australia,  Peter Dutton. Dalam waktu yang sama, Menlu RI,  Retno L.P. Marsudi dan Menlu Australia, Marise Payne juga melakukan pertemuan empat mata (tête-á-tête).

Dalam menanggapi situasi pandemi COVID-19, keempat menteri menekankan pentingnya kolaborasi dalam menjamin akses vaksin COVID-19 yang setara dan adil. Kerja sama untuk pemulihan ekonomi pasca COVID-19 juga menjadi prioritas bagi Indonesia dan Australia, salah satunya melalui implementasi dari IA-CEPA.

Kemlu RI dalam siaran pernya mengungkapkan, Menhan RI sampaikan perkembangan kerja sama bilateral di bidang pertahanan dan keamanan, termasuk co-deployment pasukan penjaga perdamaian yang tertunda karena COVID-19.

“Penandatanganan secara virtual terhadap dokumen kesepakatan di bidang kontra-terorisme dan siber secara terpisah pada 7 dan 8 September lalu menunjukkan eratnya relasi kedua negara, meski di masa pandemi,” ungkap Kemlu.

Selanjutnya, keempat menteri membahas dinamika di kawasan Indo-Pasifik, termasuk mengenai situasi di Myanmar dan Afghanistan. Keamanan dan keselamatan masyarakat Myanmar dan Afghanistan menjadi concern utama bagi Indonesia dan Australia.

​Kedua negara juga tunjukkan komitmen konkret untuk berkolaborasi di Pasifik melalui penandatanganan Memorandum Saling Pengertian mengenai kerja sama trilateral Indonesia dan Australia dengan negara-negara Pasifik oleh Menlu RI dan Menlu Australia, seusai Pertemuan 2+2. Kemudian, Menhan RI bersama Menhan Australia juga tanda tangani Pengaturan mengenai Kerja Sama Pertahanan.

Keempat menteri hasilkan Joint Statement yang memuat komitmen-komitmen yang disepakati dalam pertemuan.

Untuk membaca Joint Statement, dapat dilihat dalam tautan berikut di sini.

Sumber : Kementerian Luar Negeri | Editor : Intoniswan

Tag: