Ribut Soal Amplop Kosong: Kadisdikbud Nunukan Minta Wartawan Adil

BUPATI
Bupati Nunukan, Hj Asmin Laura Hafid menyerahkan piagam dan uang pembinaan dalam amplop yang (kemudiandiketahui kosong)  kepada pelajar berprestasi di OSN saat memperingati Hari Pendidikan Nasional Tahun 2017.

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Kepala Dinas Pendidikan dan kebudataan (Disdikbud) Kabupaten Nunukan, Jaya Martom meminta  para wartawan  bisa adil dalam menyajikan  pemberitaan dan tidak hanya memojokan penyelenggaraan pendidikan daerah. “Kalian wartawan harus adil, silahkan beritakan hal-hal jelek,  tapi beritakan pula keberhasilan dunia pendidikan dan pelayanan Disdikbud terhadap sekolah,” kata Jaya Martom pada wartawan, Kamis (3/5/2018). Wartawan menemui Jaya untuk mengkonfirmasi status warga di akun Facebooknya menjelaskan bahwa tahun lalu pelajar berprestasi di OSN (Olimpiade Sains Nasional)  hanya menerima amplop kosong, tidak ada uang di dalamnya. Agus Setiansyah Idris Shaleh  di akun Facebooknya memposting bahwa; “ Dunia pendidikan Kabupaten Nunukan tepat 1 tahun tanggal 2 Mei 2017, adik kami murid SDN 07 Nunukan mendapatkan reward uang pembinaan sebesar Rp 500.000, tetapi sayangnya isi amplop kosong.

Jaya menyadari banyak hal yang harus diperbaiki dalam pelayanan pendidikan, namun tidak berarti pendidikan di Kabupaten Nunukan  tertinggal dari daerah lainnya, buktinya, tahun 2018 murid SMPN I Nunukan mampu menembus ajang OSN.

Murid kelas VII SMPN I Nunukan ini menjadi satu-satunya perwakilan Kabupaten Nunukan sekaligus mewakili Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dalam ajang OSN, prestasi gemilang ini tidak lepas dari pembinaan sekolah dan kemampuan murid sendiri. “Jangan hanya ribut postingan Facebook amplop kosong diberikan, beritakan juga prestasi sekolah kita, imbanglah dalam memberitakan,” bebernya.

Jaya mengaku tidak mengetahui persis persoalan  uang pembinaan benar diberikan Disdikbud Nunukan dalam acara tersebut, namun soal ada tidaknya isi uang dalam amplop tanggungjawab H. Mansur selaku PPTK dan Kasi bagian pembinaan. “Saya pahami kalau murid-murid penerima uang pembinaan kecewa, saya juga tidak menyangka amplop tidak berisi uang,” sebutnya.

Akibat postingan akun Facebook amplop kosong, Disdikbud Nunukan sejak pagi kedatangan sejumlah wartawan, silih berganti mempertanyakan persoalan dan ini benar-benar kado pahit untuk perayaan Hari Pendidikan Nasional tahun lalu.

Karena persoalan ini, Disdikbud Nunukan merasa dipermalukan oleh oknum PNS karena kelalaian dalam bertugas tidak menyelesaikan masalah, harusnya dia bertanggungjawab terhadap pekerjaan dan melaporkan perihal tersebut.“Tidak ada laporan, kalau alasanya kas daerah kosong belum mampu membayar, ya sampaikan ke pimpinan dan murid penerima,” tutur Jaya.

Secara terpisah, pemilik akun Facebokk Agus Setiansyah Shaleh saat ditemui wartawan mengaku tidak memiliki niat buruk terhadap tulisannya, semua itu sekedar mengingatkan kepada pemerintah agar tidak lagi mengulang kejadian yang sama di tahun berikutnya.

“Tanggal 2 Mei 2017 adik saya Aulia Natasia diundang menerima piagam penghargaan, kebetulan ada amplop uang pembinaan, ternyata isinya kosong,” kata Agus. Pelajar berprestasi di OSN tahu 2017 itu sempat dijanjikan  bahwa uang diserahkan Desember 2017 melalui  transfer bank. Janji  yang sama diberikan pula terhadap 4 orang murid yang juga juara OSN tingkat provinsi. “Sampai sekarang 5 murid belum menerima dana transper, Saya sempat tanya H. Mansur dari Disdikbud Nunukan, tapi sampai hari ini tidak ada kejelasan,” tutupnya. (002)