RSJD Atma Husada Mahakam Berbenah Menjadi Layanan Kesehatan Jiwa dan Fisik

RSJD Atma Husada Mahakam di Jalan Kakap, Samarinda. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — RS Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam tengah memperluas jangkauan layanannya. Tidak hanya berfokus pada pengobatan pasien dengan gangguan jiwa, RS itu juga mulai menerima pasien dengan keluhan penyakit fisik ringan, sebagai bagian dari transformasi layanan kesehatan yang lebih menyeluruh.

Untuk memastikan kelancaran dan kualitas kedua jenis pelayanan tersebut, RSJD Atma Husada Mahakam mengadakan forum konsultasi publik (FKP) 2025 untuk menerima masukan dari instansi terkait seperti Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Sosial dan terutama Puskesmas, agar ke depannya merujuk pasien mereka untuk berobat di RSJD Atma Husada Mahakam.

Direktur Utama RSJD Atma Husada Mahakam Indah Puspitasari menerangkan, FKP ini bertujuan untuk menjaring masukan dan membangun sinergi agar RSUD Atma Husada Mahakam dapat menjadi rujukan lanjutan.

“RSJD Atma Husada akan bertransformasi. Ke depannya kami tidak hanya memberikan layanan jiwa, tapi juga fisik yang holistik,” kata Indah, di Aula Behempas RSJD Atma Husada Mahakam, Jalan Kakap, Samarinda, Kamis 6 November 2025.

FKP ini sangat krusial untuk menjaring masukan, membangun sinergi, dan memastikan RSJD Atma Husada Mahakam dapat menjadi rujukan lanjutan yang terpercaya untuk kesehatan jiwa dan fisik.

Masukan yang dihimpun, diharapkan menjadi bahan evaluasi dan inovasi untuk peningkatan layanan yang masih dinilai kurang.

“Kita ingin ke depannya layanan kita semakin baik dari bulan ke bulan, dan selalu transparan dalam memberikan layanan bagi masyarakat,” ujar Indah.

Direktur Utama RSJD Atma Husada Mahakam Indah Puspitasari. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin menjelaskan, seluruh rumah sakit daerah diminta berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan publik dan mengefektifkan seluruh layanan di sektor kesehatan.

“Kita menginginkan agar seluruh layanan publik dapat menyiapkan apa yang diinginkan masyarakat,” kata Jaya.

Jaya juga menekankan bahwa kunci layanan prima adalah adanya saluran umpan balik yang baik dari masyarakat. Dia mendorong setiap rumah sakit untuk membangun sistem, atau ruang pengaduan masyarakat.

“Sehingga layanan yang berjalan ini ada masukan baliknya, dan layanan berjalan prima serta menjamin kepuasan masyarakat,” ujarnya.

Sistem pengaduan ini juga diyakini dapat meminimalisir potensi perselisihan antara masyarakat dengan pemberi layanan kesehatan.

Selain itu, Jaya juga menyoroti pentingnya transparansi dalam manajemen fasilitas, terutama ketersediaan tempat tidur di RSJD Atma Husada Mahakam.

“Manajemen pelaporan tempat tidur (rawat inap) harus bagus. Jangan sampai merasa penuh, ternyata belum penuh,” demikian Jaya Mualimin.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: