RSUD Bisa Saja Ditutup, Masyarakat Jangan Anggap Sepele

Wakil II Ketua DPRD Berau, H.Ahmad Rifai. (foto Rita Amelia/Niaga.Asia)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA –Kabar akan ditutupnya RSUD Abdul Rivai akibat adanya pasien positif COVID-19 yang sempat dirawat di ruang rawat inap biasa, tak boleh dianggap sepele oleh masyarakat. Hal ini bisa saja terjadi, seperti di luar Berau, dimana rumah sakit daerah dan puskesmas ditutup akibat pandemi COVID-19.

“Kejadian persisnya seperti apa kita belum tahu. Tapi saya sudah konfirmasi dan langsung menghubungi direktur RSUD ternyata apa yang diberitakan itu benar, bahwa ada satu pasien positif corona, yang sebelumnya hanya dideteksi sebagai demam berdarah. Dan saat ini yang dikhawatirkan adalah keberadaan perawat yang sempat merawat pasien tersebut,” jelas Wakil II Ketua DPRD Berau, Ahmad Rifai ditemui Selasa (25/8/2020).

Dijelaskannya, dari pihak RSUD sudah mengambil tindakan cepat dengan melakukan rapid tes pada Senin (24/8/2020) bagi para perawat. Sayangnya, ada satu orang perawat yang ternyata hasil RDTnya reaktif.

Memang ada satu reaktif, tapi untuk kelanjutannya dilakukan tes swab. Mudahan saja hasilnya negatif sehingga kekhawatiran masyarakat sedikit berkurang. Yang ditakutkan bagaimana kalau ternyata para perawat ini benar positif, lantas siapa yang akan memberikan pelayanan? Otomatis kan sesuai dengan protokol kesehatan yang ada, rumah sakit harus ditutup.

“Sama dengan kantor kalau ada staf yang positif, ya pasti ditutup. Padahal rumah sakit di Berau hanya satu. Jadi masyarakat jangan anggap sepele untuk masalah COVID-19 ini,” tambahnya.

Untuk itu, Rifai berharap masyarakat bisa memberikan laporan dengan jelas dan jujur, terkait riwayat perjalanannya. Karena dari beberapa kasus yang ada, ada pasien tidak jujur memberitahukan jejak perjalanannya saat diperiksa.

“Kita ini kejar-kejaran dengan penyebaran virusnya yang masif. Kalau masyarakat jujur maka akan memudahkan gugus tugas dan tenaga kesehatan melakukan pemeriksaan. Karena begitu ada satu yang positif, tracingnya bisa kemana-mana. Kasihan yang lain yang ternyata terpapar karena dari satu orang yang tidak jujur ini,” tegasnya.

Dari informasi yang diberikan Kadinkes Berau, salah satu pasien positif COVID-19 berinisial SY (Berau-112) warga Tanjung Redeb, sempat beberapa hari dirawat di ruang Dahlia RSUD Abdul Rivai, yang bukan merupakan ruang isolasi pasien COVID-19. Dan berdasarkan pemeriksaan, SY memiliki gejala demam, dan tidak menunjukkan perbaikan kondisi setelah dirawat beberapa hari.

“Karena itulah dilakukan rontgen, dan ternyata hasilnya menunjukkan kondisi paru-paru seperti pasien corona. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan TCM dan hasilnya terkonfirmasi positif COVID-19. Ini mengejutkan karena tidak ada kecurigaan bahwa si pasien terpapar corona,” terang Kadinkes Berau, Iswahyudi. (mel/adv)

Tag: