
SAMARINDA.NIAGA.ASIA– Pemilu 2024 merupakan ujian terakhir bagi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) apakah masih bisa lanjut atau hanya sampai disitu.
Apalagi saat ini beberapa partai sudah mengajukan beberapa aturan tentang ambang batas peserta pemilu yang ditingkatkan dari 4 persen menjadi 10 persen bahkan lebih.
Menghadapi Pemilu 2024, untuk mendapatkan dukungan dan simpati rakyat, kader partai tidak cukup menggunakan cara-cara tradisionil.
Hal itu disampaikan Ketua DPW PPP Kalimantan Timur, Rusman Yaq’ub saat membuka Rapimwil PPP di hotel Grand Jamrud Samarinda Sabtu (28/11/2020) siang.
Pada Pemilu 2019 lalu, perolehan suara PPP paling kecil dibandingkan delapan partai lainnya yang sama-sama lolos ambang batas. PPP hanya mendapatkan 19 kursi di DPR RI, atau hanya 3,30 persen, dengan suara sah yang diperoleh 6.323.147.
Menurut Rusman, kegiatan Rapimwil DPW PPP kali ini dikolaborasikan dengan Latihan Kader Madya 2 DPW PPP.
Tujuannya agar kader partai bisa merubah cara cara tradisional dalam usaha mendapatkan dukungan rakyat.
Jika dulu kader berjuang dengan banyak menonjolkan sosok pribadi, saat ini harus dirubah. Kader harus saling mendukung dalam upaya mengembalikan kejayaan partai.
“Harus saling ikhlas sesama kader, bahkan saling mendukung,” kata Rusman.
Kemudian, lanjut Rusman, ke depan kader harus saling berkomunikasi dengan baik. Komunikasi yang baik akan meningkatkan kondsolidasi lebih baik lagi, sehingga nantinya partai punya energi baru, termasuk di Pilkada 2020 dan seterusnya.
“Kita harus punya energi dan kalori untuk Pemilu 2024, sementara Pilkada 2020 dan 2022 harus menjadi ajang sinergitas kekuatan kader. Semoga dengan begitu PPP dapat kembali berjaya dan insya Allah mengantongi suara pada Pemilu 2024 dengan jumlah suara yg melampaui jauh dari ambang batas parlemen,” kata Rusman.
Selain itu lanjut Rusman Rapimwil kali ini juga dilaksanakan sebagai persiapan DPW PPP Kaltim sebelum penyelenggaraan muktamar di Makasar dan persiapan Pilkada 2020 dan itu menjadi keputusan Musyawarah Kerja Nasional atau Mukernas ke-4 yang telah diselenggarakan awal tahun ini.
Disinggung mengenai strategi partainya bisa meraih suara tinggi dari kelompok milenial dalam Pilkada Kepala daerah se Kaltim tahun 2020, Rusman menegaskan bahwa partainya harus berkerja keras.
“Tentunya dengan partai berbasis Islam ini kita berusaha menargetkan perolehan suara dari kelompok milenial muslim,” kata dia.
Rusman menyatakan, kaum milenial adalah segmen yang cukup signifikan untuk menambah perolehan suara dalam pilkada serentak.
Dan dalam LKM ke 2 yang dihadiri para kader partai dari Kabupaten dan kota Se Kaltim partai telah membuat simpul-simpul dan kaderisasi untuk bisa merebut perolehan suara dari kelompok milenial.
“Paling tidak, kelompok milenial ini memiliki akun-akun di media sosial yang bisa mensosialisasikan untuk memenangkan para calon yang didukung partai PPP,” sarannya.
Rusman juga mengatakan bahwa kader PPP harus merubah pandangan orang bahwa partai berbasis Islam kurang diminati setelah banyak munculnya partai politik baru sekarang.
Semua partai memiliki strategi masing-masing. Partai PPP sampai saat ini masih bisa bertahan sebagai partai berbasis Islam dan masih bisa menempatkan kader-kader dalam kursi legislatif.
“Ada strategi khusus dari partai untuk mempertahankan PPP sebagai partai berbasis Islam dan tentunya ada basis-basis massa tersendiri dan operasi politik agar partai tetap bertahan, adan kami masih tetap istiqomah,” jelas Rusman.
Mengenai target Pilkada Kaltim Rusman mengharapkan 2 kader PPP Kaltim yang maju di Pilkada bisa meraih kemenangan.
“Saya berharap kader kami yang di Berau dan Kutim bisa meraih kemenangan pada PIlkada 9 Desember mendatang,” tutup Rusman. (001)
Tag: Parpol