Saipul Rahman Benarkan Uang Jaspro yang Dibagikan Tak Sesuai dengan di SPJ

Direktur Perumda Air Minum Tirta Segah Berau, Saipul Rahman. (Foto Istimewa)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA –Direktur PDAM (kini-Perumda Air Minum Tirta Segah  Berau, Saipul Rahman  telah membantah adanya penyimpangan keuangan di perusahaan yang dipimpinnya, tapi membenarkan uang jasa produksi (jaspro) yang dibagikan tak sesuai dengan yang tertera di SPJ (Surat Pertanggungjawaban)

Hal itu disampaika Saipul dalam rapat dengan DPRD Berau yang dipimpipin Wakil Ketua DPRD Berau, Ahmad Rifai, Senin (12/04/2021) dengan agenda mendengarkan penjelasannya terkait dugaan penyimpangan pengelolaan keuangan yang dilaporkan Sekretaris Dewan Pengawas (Dewas) Perumda Air Minum Tirta Segah, Ramlan Asri.

Rapat juga dihadiri anggota DPRD Berau,  Feri Kombong, H.Sa’ga, Amir Hamzah, H.Nurung, Falentinus Keo Meo, Sujarwo, Wendy Lie, Subroto, dan Abdul Waris.

Menurut Saipul, uang  jaspro  yang dibagikan tidak sesuai jumlahnya dengan jumlah di Surat Pertanggungjawaban (SPJ). Misalnya, dirinya sebagai direktur di SPJ tertulis menerima uang jaspro  Rp 211 juta, tapi yang diterimanya hanya Rp 49 juta

“Bahkan, Ramlan Asri yang saat itu menjadi sekretaris Dewas di SPJ menanda tangani menerima uang jaspro Rp84 juta, tapi  yang diterimanya Rp 63 juta,” kata Saipul.

Sumber: Laporan Direktur Perumda Air Minum Tirta Segah Berau ke DPRD Berau.

Menurutnya, besaran uang jaspro sudah  sesuai dengan Perda Nomor 1 Tahun 2013, ditetapkan oleh bupati setelah memperhatikan pendapat dewan pengawas dan kemampuan keuangan perusahaan.

“Pembagian uang jaspro kepada pegawai berpedoman pada besaran gaji dan tunjangan masing-masing,” ungkapnya.

Saipul juga mempertanyakan mengapa Ramlan Asri mempertanyakan uang jaspro tahun 2016, 2017, 2018, setelah 1,5 tahun dibagikan.

“Dalam rapat saya sudah memberikan  penjelasan yang lengkap dengan rincian uang jaspro,” ujarnya.

Tentang pengadaan 3 mobil, menurut Saipul, juga sudah dijelaskan ke anggota DPRD. Mobil itu semula hanya disewa, tetapi kemudian dialihkan ke pembelian.

“Mobil itu juga dipergunakan bagi operasional baik kepala bidang maupun operasional staff, jika akan ke lapangan,” tegas Saipul.

Penulis: Rita Amelia | Editor : Intoniswan

Tag: