
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Anggota DPRD Kalimantan Timur dari Dapil Samarinda, Abdul Giaz, berpendapat, pembangunan drainase oleh Pemerintah Kota Samarinda maupun yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat di kawasan permukiman, tidak akan sanggup mengatasi banjir sebab, tidak cukup lebar, tidak sesuai dengan volume air yang datang saat musim hujan maupun pasang.
“Pemkot Samarinda perlu mencari ukuran drainase yang pas untuk tiap kasawan permukiman dan memusyawarahkan dengan warga, agar didapat tanah dalam ukuran yang sesuai dengan kebutuhan,” kata Giaz pada niaga.asia, Rabu (14/5/2025).
Menurutnya, perencanaan pembangunan drainase perlu diriviu Pemkot Samarinda, termasuk box culvert bila memotong badan jalan, perlu dicari ukurannya yang tepat, yang sesuai dengan kondisi air di wilayah tersebut.
“Banjir di bawah flyover misalnya, jelas penyebabnya karena ukuran drainasenya yang tidak pas. Kawasan itu seharusnya tidak banjir karena dekat ke pembuangan air, yakni polder air hitan, tapi faktanya banjir,” ujar Giaz.
Anggota DPRD Kaltim dari Partai NasDem ini menambahkan, ia sangat menyayangkan anggarn terbuang percuma, karena drainase yang dibuat Pemkot ukurannya kecil, kurang lebar dan kurang dalam.
Kalau lebar drainase hanya 1 meter, apalagi hanya 50cm jelas tidak tepat untuk kota Samarinda.
“Lebar drainase yang pas 2 meter ke atas,” imbuhnya.
Kalau pemerintah benar-benar serius menuntaskan banjir, maka kapasitas saluran air harus diperbesar, bukan malah diperkecil. Kalau mau bikin gorong-gorong, ya besar sekalian.
Politisi muda ini mengingatkan pentingnya perencanaan yang matang dalam mengatasi banjir agar tidak buang-buang anggaran.
“Saya prihatin karena masyarakat tidak hanya dirugikan secara materiil, tetapi juga terganggu aktivitasnya akibat banjir yang tak kunjung terselesaikan,” ucap Giaz.
Ia berharap walikota fokus kembali ke penanganan banjir, nomor satukan kembali penangangan banjir.
Salurkan bantuan 1000 nasi bungkus
Dalam rangka meringankan beban warga yang kebanjiran, Giaz bersama sejumlah relawan sosial
turun langsung ke wilayah terdampak banjir di Loa Janan ilir, menyalurkan logistik ke sejumlah kawasan yang masih tergenang air cukup tinggi.
“Alhamdulillah distribusi tadi kita salurkan sampai ke pelosok-pelosok dalam, Kita bawa bukan cuma makanan, tapi juga vitamin, autan, minyak kayu putih, dan lilin. Lilin ini penting karena malam hari mati lampu. Tapi susah dicari, banyak yang habis,” ungkapnya.
Distribusi bantuan dilakukan ke kawasan Jalan Barito, Perumahan Haji Saleh, hingga Katambu Tembus. Daerah-daerah ini menjadi langganan banjir, dan saat distribusi dilakukan, air masih sedada orang dewasa.
“Sore tadi kita masih lihat air sedada. Jadi kita dua kali bolak-balik karena banyak yang masih kekurangan makanan,” ujarnya.
Giaz menyebut, total ada sekitar 1.000 nasi bungkus yang dibagikan dalam dua sesi, sore dan malam hari. Selain makanan, warga juga mendapat air mineral, obat-obatan seperti paracetamol, obat batuk, dan vitamin.
Penulis : Nai | Editor : Intoniswan | ADV DPRD Kaltim
Tag: Banjir