Samarinda Siap Siaga Bencana Selama Ramadan

Wali Kota Syaharie Jaang bersama relawan, BPBD, Disdamkar, Satpol PP, dan OPD terkait menyatakan kesiapsiagaan bencana jelang dan saat Ramadan (foto : istimewa/Info Taruna Samarinda)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Tidak kurang 500 orang di Samarinda, mulai Disdamkar, BPBD, relawan hingga organisasi perangkat daerah (OPD), sore tadi menggelar apel siaga bencana jelang bulan Ramadan. Wali Kota Syaharie Jaang terus mewanti-wanti bahaya kebakaran.

“Kita siap siaga. Artinya jangan sampai terjadi kebakaran, malah kendaraan rusak, tidak ada air, dan juga tidak ada BBM,” kata Jaang, usai apel siaga dj kawasan polder Air Hitam, Jalan Kadrie Oening, Rabu (1/5).

Jaang berharap, kesiapsiagaan meliputi banyak aspek mulai dari kesiapan kendaraan, hingga kesiapan personel. Jaang juga mengingatkan pentingnya disiplin

“Juga kondisi personil kita. Jangan sampai pas ada kebakaran, ada personil tinggalkan pos, tinggalka tempat, tidak berpakaian dinas. Kebakaran, semua harus berpakaian dinas,” ujar Jaang.

Kota Samarinda sendiri, memiliki 11 posko pemadam kebakaran. Mulai dari kawasan Loa Janan, Palaran, Sungai Kunjang, Samarinda Utara, Sambutan hingga di tengah kotam

“Di bandaea APT Pranoto, sementara ditangani posko di KRUS. Rencana juga ada penambahan posko di Sungai Siring, tidak jauh dari bandara,” tambahnnya.

“Sangat diimbau kepada masyarakat, waspada kompor, listrik. Terutama saat taraweh, juga saat sahur. Lampu padam, hati-hati dengan lilin,” sebut Jaang mengingatkan.

Dalam apel siaga juga digelar simulasi penanganan pemadaman kebakaran, Rabu (1/5) (foto : istimewa/ITS)

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran kota Samarinda Nursan menegaskan, musibah kebakaran memang menjadi hal paling penting diwaspadai. Nursan mengapresiasi sinergi Disdamkar, BPBD, OPD terkait dalam penanganan kebakaran.

“Selama ini, tindakan (penanganan dan pemadaman kebakaran) yang diambil tidak sampai 2 jam. Rata-rata penaganan 1 jam dari awal dapat informasi sampai padam,” kata Nursan.

“Namun yang paling penting kewaspadaan masyarakat. Bukan saja soal listrik, tapi juga pengunaan lilin, maupun penggunaan kompor saat memasak santapan sahur. Semua sangat perlu kehati-hatian,” tegas Nursan.

Sementara, koordinator Info Taruna Samarinda (ITS) Joko Iswanto mengatakan, sinergi relawan kebencanaan dengan berbagai elemen di Pemkot dan masyarakat, akan terus ditingkatkan. “Semua bersinergi untuk dan demi Samarinda,” kata Joko. (006)