Sambangi Jurnalis Samarinda, Sarwono Bicara Soal Money Politics

Sarwono saat bincang bersama wartawan, Rabu (23/1) kemarin. (Foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Salah satu bakal calon (Bacalon) Wakil Walikota Samarinda Sarwono menyatakan anti terhadap politik uang (money politics). Dia menginginkan Pilkada 2020 ini, menjadi ajang pembelajaran politik bagi seluruh masyarakat kota Tepian.

Hal itu dia utarakan bukan tanpa alasan. Menurutnya, sudah bukan rahasia, bahwa praktik seperti serangan fajar, kerap berulang terjadi, khusus di Ibu Kota Kaltim ini.

“Masyarakat Samarinda, bukanlah masyarakat pragmatis, melainkan rasional,” kata dia, saat menyambangi dan bertemu media di Kedai Kopi Mawar, Jalan Mawar, Samarinda, Rabu (22/1).

Menurut dia, tolok ukur majunya sebuah daerah, tidak sepenuhnya ditentukan oleh besarnya biaya politik. Namun, seberapa gagasan yang mampu disiapkan oleh masing-masing kandidat, dalam menarik perhatian masyarakat dalam tiap momen Pilkada. “Makanya, Pilkada ini adalah pembelajaran politik,” sebut Sarwono.

Kemudian, lanjutnya, para calon pemimpin seyogyanya dapat melakukan peran, bukan hanya karena berpotensi untuk menjabat. “Karena kalau hanya jadi, 5 tahun ya selesai. Tapi peran secara moral, tugasnya adalah pembelajaran politik. Itu yang namanya investasi,” ungkapnya.

Hal itu, lanjutnya, lebih kepada manfaat serta upaya peningkatan partisipasi masyarakat, terhadap pembangunan daerah.

Lebih lanjut, mendampingi Zairin Zain lewat jalur independen, Sarwono di momen Pilkada Samarinda pada September mendatang itu, akan menekankan sebuah perubahan atas masalah yang mengepung Kota Tepian hingga saat ini.

“Hal terpenting yang mereka inginkan adalah hal terdekat yang berada di sekitar mereka. Itu adalah, kenyamanan. Air tersedia, jalan bagus dan tidak banjir. Selain layanan pendidikan dan kesehatan, serta tersedianya lapangan kerja,” pungkas dia. (009)