Samboja dan Balikpapan Bisa jadi Pemasok Mentimun, Terung dan Kangkung ke IKN  

Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik, melakukan panen perdana sayuran di Green House Asrama Haji Balikpapan, Rabu (6/3/2024). (Foto : Niaga.asia/Heri)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kecamatan Samboja  di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kota Balikpapan bisa jadi pemasok mentimun, terung, dan kankung ke Ibu Kota Nusantara.

Samboja hingga tahun 2023 masih menjadi kecamatan terbesar di Kaltim yang memproduksi komoditas sayur-sayuran dan buah semusim (SBS) mentimun dan terung, sedangkan Kota Balikpapan adalah penghasil terbesar kangkung di Kalimantan Timur (Kaltim).

Untuk diketahui, sejak tahun 2019 hingga tahun 2023, komoditas mentimun, terung dan kangkung masih menjadi Top Tiga komoditas SBS unggulan dengan jumlah produksi terbesar di Kaltim.

Sumber: BPS Kaltim

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, jumlah produksi mentimun, terung, dan kangkung mencakup 37 persen dari total produksi seluruh komoditas SBS Kaltim selama tahun 2023.

Namun demikian pada tahun yang sama, ketiga komoditas tersebut mengalami penurunan luas panen dibandingkan tahun 2022, yakni sebesar 6,41 persen sampai dengan 11,29 persen.

“Penurunan luas panen tersebut juga diikuti dengan penurunan produksinya, yaitu sebesar 10,73 persen sampai dengan 21,04 persen,” ungkap Kepala BPS Kaltim, DR. Yusniar Juliana, SST, MIDEC dalam laporan “Statistik Tanaman Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Provinsi Kalimantan Timur 2023” yang dipublikasikan secara digital 2 Oktober 2024.

Sumber: BPS Kaltim

Menurut Yusniar Statistik Tanaman Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Provinsi Kalimantan Timur 2023” merupakan seri publikasi tahunan BPS Provinsi Kaltim yang berisi data luas panen dan hasil produksi per hektar untuk 23 jenis tanaman sayuran semusim dan 3 jenis tanaman buah-buahan semusim, serta data jumlah tanaman yang menghasilkan dan produksinya untuk 24 jenis tanaman buah-buahan tahunan dan 3 jenis tanaman sayuran tahunan yang dirinci menurut kabupaten/kota di Provinsi Kaltim.

Data yang disajikan merupakan hasil sinkronisasi Angka Tetap (ATAP) Tahun 2023 antara BPS Kaltim dengan Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kaltim.

Terung merupakan salah satu tanaman komoditas potensi di Provinsi Kaltim pada 2023, namun produksinya menurun sebesar 21,04 persen (2.509,43 ton) dari tahun 2022.

“Wilayah dengan produksi terung terbesar adalah Kabupaten Kutai Kartanegara yang berkontribusi sebesar 42,96 persen terhadap produksi Kaltim dengan sentra produksi Kecamatan Samboja dengan produksi sebesar 1.296,20 ton,” kata Yusniar.

Berikutnya dari segi produktivitas di tahun 2023, komoditas terung juga mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022 yakni sebesar 12,58 persen menjadi 11,40 ton/ha. Sementara dilihat dari sisi luas panennya mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 9,67 persen (88,48 ha).

Selanjutnya, Mentimun merupakan komoditas tanaman SBS potensi Kaltim karena pada tahun 2023, meski begitu tingkat produksinya menurun sebesar 10,85 persen (1.289,79 ton) dari tahun 2022.

Kabupaten/kota dengan produksi mentimun terbesar adalah Kabupaten Kutai Kartanegara dengan kontribusi sebesar 39,96 persen terhadap produksi Kaltim, terbesar juga berasal dari Samboja dengan produksi sebesar 1.081,65 ton).

Sumber: BPS Kaltim

Yusniar menambahkan, BPS menemukan dari segi luas panennya, komoditas mentimun mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 11,29 persen (95,70 hektar). Dari segi produktivitasnya, pada tahun 2023 komoditas mentimun mengalami peningkatan sebesar 0,49 persen menjadi 14,08 ton/ha.

Untuk kangkung, pada tahun 2023 produksi kangkung turun sebesar 14,80 persen (1.632,05 ton) dari tahun 2022. Kabupaten/kota dengan produksi kangkung terbesar adalah Kota Balikpapan dengan kontribusi sebesar 56,33 persen terhadap total produksi kangkung Kaltim 3.567,50 ton).

Dilihat dari segi luas panennya, kta Yusniar, komoditas kangkung mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 6,40 persen (78,76 hektar). Berikutnya dari segi produktivitas kangkung di tahun 2023, komoditas ini pun turut mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022 yakni sebesar 4,62 persen menjadi 8,16 ton/ha.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim

Tag: