SAMARINDA. NIAGA. ASIA – Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun menyambut baik rencana pembentukan daerah otonom baru (DOB) di Kaltim,  meski saat ini pemerintah pusat belum mencabut moratorium pembentukan DOB.

“Meski usulan masyarakat membentuk DOB sudah disampaikan ke kepala daerah dan lembaga legisltaif di daerah, tapi usulan ke pemerintah pusat menunggu dicabutnya moratorium pemekaran daerah,” kata Samsun, Selasa (4/5/2021).

Menurut Samsun, saat ini, selain ada moratorium, pemerintah pusat juga mengevaluasi usulan DOB terhadap kabupaten/kota induknya. Nanti kita lihat, selama memenuhi persyaratan, saya yakin pemerintah pusat pasti akan setuju,” paparnya.

Terbentuknya DOB akan berdampak baik untuk sejumlah daerah yang ingin melakukan pemekaran, baik dari sisi pembangunan maupun ekonomi. Misalnya adanya DOB  Bontang, Kutim, PPU,  Kubar, dan Mahulu.

“Pemekaran tersebut dinyatakan berhasil. Secara umum, DOB di Kaltim dianggap berhasil,” kata Samsun, politisi PDI-P ini.

“Saya yakin kalau DOB di Kaltim pasti berhasil. Mana yang tidak berhasil? Mulai dari pemekaran Bontang, Kutim, PPU, juga Kubar,”  tambahnya.  Di DOB menumbuhkan penduduk baru, pembangunan, dan kawasan ekonomi baru.

Samsun mengatakan, ada banyak faktor di balik adanya wacana DOB. Antara lain  faktor  geografis  dan politis.

“Saya lihat di Kaltim ini terjadi pemekaran karena latar belakang geografis dan keterisolasian,” jelasnya.

Sedangkan faktor politis, bisa dipicu adanya kepentingan kekuasaan untuk membentuk DOB. Aspirasi elit di suatu daerah tak terakomidir atau diakomodir oleh elit pemerintah, sehingga mencari lahan baru dengan membentuk DOB.

Penulis : Muhammad Fahrurozi | Editor :  Intoniswan

Tag: Muhammad Samsun