Santri dan Pelajar yang Pulang ke Berau Dikarantina di Hotel

Hotel Melati yang dipergunakan untuk karantina 9 santri dari pulau Jawa yang merupakan warga Berau. (foto Rita Amelia/Niaga.Asia)

TANJUNG REDEB. NIAGA. ASIA-Semua santri, pelajar, dan mahasiswa di luar daerah yang pulang ke Berau akan dikarantina terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah masing-masing. Yang sudah masuk karantina adalah sembilan santri Pondok Pesantren Gontor Ponorogo, Jawa Timur asal Berau yang pulang kampung, setibanya di Tanjung Redeb, Minggu 12/4/2020) langsung dikarantina di Hotel Melati Jalan H Isa II, untuk 14 hari kedepan, sesuai dengan ketentuan pencegahan penyebaran Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi, hotel ini sengaja disiapkan Pemkab Berau guna mengisolasi warga Berau yang berasal dari luar daerah. Dinkes Berau telah mendata beberapa santri asal Berau yang mondok  di Pulau Jawa.

“Dinkes terus melakukan pemantauan kesehatan para santri itu. Bagi keluarga yang ingin mengantarkan makan untuk anak-anaknya yang menjalani karantina, bisa menitipkannya kepada petugas kesehatan yang berjaga. Karena mereka tidak diperkenankan untuk kontak langsung dengan orang luar hingga masa karantina selesai,” kata Iswahyudi, Rabu (15/4/2020).

Menurutnya, dalam waktu dekat  akan ada 22 pelajar dari luar daerah yang pulang ke Berau dan tentu saja dilakukan karantina. Untuk  itu, pihaknya telah mempersiapkan delapan kamar karantina, yang diisi 2 orang setiap kamar.

“Bahkan, sebagai langkah antisipasi, Dinkes telah mengajukan anggaran sekitar Rp 1 miliar, untuk menampung 400 orang lebih, yang diperkirakan akan datang atau pulang ke Berau,” kata Iswahyudi.

Bagi santri yang saat ini menjalani karantina telah dikaji terlebih dahulu. Karena dikhawatirkan adanya Orang Tanpa Gejala (OTG), juga difasilitasi, karena mereka sehat. Kalau mereka pulang ke rumah,  Dinkes kuatir mereka itu OTG, jadi tidak ada gejala tapi bisa menularkan ke orang rumah.

Melihat situasi kedepan dan sesuai dengan arahan dari Bupati, jika tidak muncul gejala, pihaknya tetap menyarankan untuk dilakukan karantina mandiri. Namun bila timbul gejala akan dirujuk ke RSUD Abdul Rivai atau RS Darurat Covid-19 di eks Hotel Cantika Swara.

Sementara itu, diakui pemilik Hotel Melati, Anisah Dhiya Azizah mengatakan, pihaknya saat ini juga bermaksud untuk mendukung pemerintah dalam memberikan tempat bagi pelajar yang baru pulang dari luar daerah.

“Saya tidak takut ya, karena saat masuk kondisi para santri ini juga sehat dan setiap hari dilakukan pengecekan oleh petugas Dinas Kesehatan,” ungkapnya.  (mel/adv)

Tag: