
NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Pengurus Cabang Pagar Nusa Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menggelar apel gelar pasukan dan latihan gabungan dalam rangka aksi bela kiai dan muruah pondok pesantren sebagai respon atas dugaan pelecehan terhadap Ponpes) Lirboyo.
Apel gelar pasukan dan latihan gabungan yang dilaksanakan di depan Tugu Dwikora Nunukan, diikuti lebih 100 orang santri dan murid pencak silat Pagar Nusa berpakaian serba hitam, sejak pagi hingga siang, Minggu (19/10/025).
Ketua Pengurus Cabang Pagar Nusa Nunukan, Muhammad Aris, mengatakan, salah satu intisari dari ajaran KH Hasyim Asy’ari dalam kitab Adab al-‘Alim wa al-Muta’allim, menyatakan keberkahan ilmu hanya akan turun kepada murid yang memuliakan gurunya dan menjaga kehormatan para gurunya.
“Pesan ini bukan sekadar dawuh, tetapi fondasi keberadaan kita sebagai santri. tanpa ta’dzim kepada kiai, hilanglah keberkahan ilmu,” kata Aris, Minggu (19/10/2025).
Hari ini PC Pagar Nusa Nunukan berkumpul bukan hanya untuk meneguhkan amarah, tetapi meneguhkan martabat. Pagar Nusa hadir bukan menciptakan kegaduhan, melainkan menunjukkan kesiapsiagaan santri dalam menjaga kiai dan pesantren.
Kemarahan santri bukanlah dendam, namun kemarahan yang lahir dari cinta kepada kiai, Marahnya santri bukan untuk merusak, tetapi untuk menjaga, bukan untuk menebar kebencian, melainkan mempertahankan kehormatan agama.
“Menuduh pesantren sebagai penghambat kemajuan dan kemunduran umat adalah narasi menyesatkan. Narasi ini tidak hanya keliru secara fakta, tetapi juga mengingkari sejarah,” bebernya.
Selama ini pesantren justru menjadi pusat lahirnya ulama, pejuang kemerdekaan, pendidik bangsa, dan penjaga akhlak umat. Jika hari ini Islam dikenal sebagai rahmat bagi bangsa dan kekuatan peradaban damai, maka pesantren adalah pilar utamanya.
Aris menerangkan, hari ini santri tampil dengan kesiapan penuh sebagai buktikan siapa kita dan seberapa kuat loyalitas santri kepada kiai serta pesantren. Pagar Nusa bukan sekadar warisan sejarah, Pagar Nusa adalah sejarah yang siap bergerak.
“Jika dahulu para santri mengangkat bambu runcing melawan penjajah, maka hari ini Pagar Nusa mengangkat kesiapsiagaan moral dan spiritual untuk menghadapi penjajahan baru,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolres Nunukan AKBP Bonifasius Rumbewas, yang memimpin langsung pengamanan menyampaikan apresiasi atas gerakan aksi damai bela kiai yang ditunjukan santri dan pengrus PC Pagar Nusa dalam
“Saudara – saudara telah menunjukkan kelasnya sebagai cendekia, sebagai warga negara taat hukum, dan sebagai warga yang menjunjung tinggi prinsip demokrasi dalam menyampaikan aspirasi,” tutur Kapolres,
Polres Nunukan sebagai teman dan sahabat senantiasa memberikan ruang dan kesempatan kepada siapa saja menyampaikan aspirasi. Polisi memahami yakin apa yang disampaikan memiliki tujuan mulia dan baik bagi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Terima kasih atas pelaksanaan yang berjalan dengan penuh khidmat, kekeluargaan, dan kedewasaan. Aksi damai ini akan menjadi contoh baik bagi masyarakat di Kabupaten Nunukan,” tutupnya.
Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan
Tag: demo