Satgas Mandago Raya Buru Kelompok MIT yang Diduga Bunuh Empat Warga Poso

Foto Satgas Madago Raya.

PALU.NIAGA.ASIA – Polda Sulawesi Tengah menegaskan akan terus melakukan pengejaran terhadap Qatar alias Farel alias Anas, selaku otak pembunuhan sadis dari Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), terhadap empat petani kopi atau warga Desa Kalemago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Pascainsiden mengenaskan tersebut, Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto menjelaskan, bahwa tim Satuan Tugas Madago Raya menyesuaikan diri di tengah pengejaran.

Didik menuturkan, kelompok MIT saat ini terbagi dua gerombolan yang dipimpin oleh pimpinan MIT saat ini, Ali Kalora beserta empat orang lainnya. Sementara gerombolan kedua ditampuk oleh Qatar yang diikuti lima orang.

“Karena ini (kelompok MIT) terbagi dua kelompok tentu personel Madago Raya akan menyesuaikan untuk pengejarannya,” terang Kabid Humas Polda Sulteng di Mapolda Sulteng, Jalan Sam Ratulangi di Kota Palu, dilansir Kamis (27/05/21).

Terkhusus Qatar yang merupakan pemimpin pembunuhan di wilayah Poso dua pekan lalu, perwira menengah Polda Sulteng menuturkan Qatar dianggap telah mampu memimpin kelompok kedua MIT.

Namun Didik belum bisa memastikan perpecahan yang terjadi di kelompok teror tersebut, seperti beberapa info sebelumnya yang mengindikasi MIT terpecah jadi dua kelompok.

“Kalau terbagi kelompok itu ada kemungkinan. Karena kan berdasarkan keterangan saksi saat kejadian kemarin itu kan ada lima orang yang dipimpin Qatar,” ucapnya.

Sementara itu, tim gabungan Madago Raya membuka diri jika kelompok MIT beriktikad baik menyerahkan diri ke kepolisian. “Kalau mau menyerahkan diri, silakan dan kami jamin keselamatannya,” imbuh Didik

Hal itu senada dengan penyampaian oleh Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso menginginkan seluruh kelompok MIT yang kini berjumlah 9 orang menyerahkan diri.

Namun dia menekankan belum menerima informasi terkait rencana penyerahan kelompok berbasis di hutan pegunungan Poso, Sigi hingga Parigi itu.

TNI/Polri berusaha semaksimal mungkin melindungi seluruh masyarakat, termasuk warga Desa Kalimago dan sekitarnya yang ingin kembali berkebun.

“Tim-tim sekat sudah dibentuk seperti dari tim Madago Raya. Kemudian juga ada tambahan sekat-sekat lain di luar tim Madago Raya, ini ada di beberapa titik (dari) gabungan TNI/Polri,” tutup Didik menambahkan.

Sumber : tribratanews | Editor : Saud Rosadi

Tag: