Satgas Pamtas Yonarhanud 16/SBC Kembali Temukan Peluru Plus 11 Granat

Prajurit Satgas Pamtas Pos Lumbis temukan granat dan munisi sisa perang konfrontasi di hutan Lumbis Hulu (foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Penyisiran material peninggalan masa konfrontasi Indonesia – Malaysia tahun 1965 di wilayah hutan Kecamatan Lumbis Hulu, Kabupaten Nunukan, kembali menemukan 101 peluru kaliber 7,62mm plus 11 granat tangan dan diperkirakan masih aktif karena pinnya msih terkunci.

Komadan Satgas Pamtas (Dansatgas) RI – Malaysia Yonarhanud 16/SBC Kostrad Mayor Arh Drian Priyambodo mengatakan, material peledak diduga milik pasukan Gurkha berada dilokasi yang sama dengan temuan 1.201  peluru sebelumnya pada 6 Februari 2021.

“Penemuan granat dan munisi masih disekitar temuan sebelumnya, diduga meledak ini sisa-sisa perang konfrontasi di perbatasan Indonesia,” katanya, Senin (15/02).

Sesuai arahan sebelumnya, personil Pos Lumbis diperintahkan untuk menyisir kembali hutan tempat temuan 1.201 munisi, yang awalnya ditemukan dan dilaporkan oleh masyarakat setempat saat sedang memasang jeratan babi hutan.

Dugaan adanya sisa material perang diperkuat oleh keterangan salah seorang bekas pasukan perang konfrontasi di Kabupaten Nunukan, veteran bernama Tukang ini membenarkan lokasi temuan munisi adalah salah satu tempat persembunyian pasukan.

“Danpos Lumbis Letda Arh Sutrisno Sitakar bersama 5 orang anggota pos dibekali metal detector menyisir kembali dan benar ditemukan lagi granat dan munisi,” ucapnya.

Disampaikan Dansatgas lagi, penyisiran ulang kawasan hutan Lumbis sebagai antisipasi kekuatiran akan bahaya bagi masyarakat sekitarnya. Pasalnya, granat ataupun amunisi tersebut mungkin saja menimbulkan ledakan

Secara sekilas, bentuk fisik granat terlihat berkarat bercampur tanah, begitu pula  peluru kaliber 7,62mm. Kedua material  itu dikategorikan benda berbahaya, karena belum pernah digunakan.

“Kelihatannya masih aktif, karena pengunci masih belum terbuka, tapi untuk kepastian harus dicek oleh satuan khusus terkait,” terangnya.

Anggota Satgas Pamtas Pos Lumbis, Prada Sabri selaku operator metal detector menyebutkan, alat kontrol detector berbunyi sebagai tanda adanya benda metal, namun tidak terlihat karena tertimbun tanah.

Untuk memastikan keberadaan benda, personil Satgas Pamtas mencoba menggali dengan penuh hati-hati menggunakan tangan kosong dengan kedalaman 5 sampai 10 centimeter dari permukaan tanah.

“Waktu digali ditemukan 1 buah granat, personil menyisir lagi dan ditemukan 10 biji granat serta 101 butir munisi dengan kode IK pada bagian bawah kelongsong munisi,” bebernya.

Seluruh hasil temuan dibawa ke Pos Lumbis untuk diamankan dan dijauhkan dari pemukiman warga. Adapun total keseluruhan peluru dalam 2 kegiatan penemuan yaitu, 1.201 + 101 total 1.303 dan ditambah 11 buah granat tangan.

“Seluruh temuan diamankan di pos Lumbis dan temuan ini sudah dilaporkan ke komando atas,” pungkas Dansatgas. (002)

Tag: