Satgas Pamtas Yonif 623/BWU Amankan Miras yang Diselundupkan Malam Hari dari Malaysia

Anggota Satgas Pamtas temukan dua kotak miras dan 2 karung beras tanpa pemilik di sekitar dermaga tradisional Aji Kuning Sebatik (foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA– Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 623/BWU Pos Aji Kuning Sebatik, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara mengamankan dua kotak minuman keras (miras) merek Redbull yang diduga diselundupkan malam hari dari Malaysia.

“Dua kotak miras berisi 24 botol dan disamping kotak ditemukan pula beras 2 karung,” kata Dansatgas Pamtas Yonif 623/BWU Letkol Inf Yordania pada Niaga.Asia, Kamis (17/09).

Temuan miras berawal dari informasi  yang diterima anggota Satgas saat melaksanakan anjangsana di rumah masyarakat yang menyebutkan  adanya pengiriman barang terlarang di dermaga tradisional tanah merah, Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah.

Berbekal informasi itu, Komandan SSK I Kapten Inf Salim memerintahkan 4 anggota Pos Aji Kuning,  Sertu Bima Adhi, Praka Wawan, Pratu Tri dan Prada Gazali untuk melaksanakan patroli malam hari di sekitar lokasi sasaran.

“Informasi dari masyarakat, malam hari sering ada speedboat berhenti dan menurunkan barang di dermaga tradisional Tanah Merah yang tidak diketahui jenis barang,” sebutnya.

Dalam patroli dan pengendapan, anggota Satgas mendengar ada speedboat yang mendekati dermaga tanah merah. Stelah berhenti untuk menurunkan barang-barang, speedboat langsung melarikan diri karena mendengar ada yang mencurikan di sekitar dermaga.

Setelah dilakukan pendekatan, anggota Satgas Pamtas melihat adanya tumpukan  miras alam kotak dan  2 karung beras di sekitar dermaga,  kemudian mengamankan  untuk dijadikan barang bukti kejahatan.

“Speedboat beserta penumpangnya melarikan diri ke arah Tawau, Malaysia. Untuk barang bukti kita sita dan dilaporkan ke komandan atas,” Dansatgas.

Menurut Dansatgas, kegiatan patroli malam hari rutin digelar untuk menciptakan rasa aman disekitar pemukiman masyarakat yang selama ini menjadi lokasi perlintasan barang dan orang masuk tanpa dokumen.

Selain mencegah kegiatan ilegal, patroli malam sepanjang hari perbatasan di Kabupaten Nunukan, diharapkan dapat menciptakan keamanan bagi masyarakat terhadap peredaran barang-barang ilegal atau pelintas batas ilegal.

“Hanya sebagian kecil kegiatan ilegal kita aman, karena itu, perlu adanya kerjasama antara TNI dan masyarakat dalam mencegah masuknya barang haram,” pungkas Dansatgas. (002)

Tag: