Satu Korban Tewas Penembakan KKB di Papua Berasal dari Tenggarong

aa
Pekerja di proyek jembatan di Nduga inilah yang ditembaki KKB, Kamis (1/12) lalu. (Foto Kementerian PUPR)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Satu dari dua pekerja PT Istaka Karya yang ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Nduga, Kamis (1/12) lalu berasal dari Desa Jahab, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara. Dalam peristiwa itu, Samuel Pakiding meninggal dunia, sedangkan Simon Tandi berhasil menyelamatkan diri ke dalam hutan dan kini berada di Timika.

Kabar duka tersebut diterima keluarga korban, hari Jumat (7/12).  Agus Ludia Passa (35), istri Samuel Pakiding, yang sudah lima hari menunggu kabar tentang keberadaan suaminya langsung histeris dan menangis. Dari pernikahannya dengan Samuel, Agus Ludia sudah dikarunia anak 4 orang.

Keempat anaknya masih kecil-kecil, paling besar duduk di SD. Agus Ludia juga terlihat sangat sedih atas musibah yang menimpa suaminya ketika anak ketiganya tiba dari sekolah. “Sebelum pergi sekolah, anaknya menanyakan kabar ayahnya,” kata kerabat Agus Ludia.

Kepastian Samuel dan Simon meninggal dunia diterima keluarganya di Jahab sekitar pukul 10.30 WITA. Menurut  Agus Ludia suaminya, Samuel dan Simon berangkat bekerja di proyek jalan dan jembatan di Papua pada bulan Oktober 2018. “Terakhir saya teleponan sama suami tanggal 14 Nopember. Posisinya saat itu masih dalam perjalanan ke lokasi proyek,” katanya.

Agus Ludia menuturkan, suaminya sudah berjanji sama anak-anak akan pulang untuk merayakan Natal bersama keluarga dan libur panjang karena di lokasi proyek ada perang, KKB merayakan ulang tahun kemerdekaannya. “Meski mendengar kabar situasi di lokasi proyek suami tidak aman, tapi saya tidak ada perasaan apapun.Saya bersama anak-anak hanya memantau situasi di lokasi kerja suami dari pemberitaan televisi,” tambahnya. “Permintaan saya dan anak-anak, tolong jenazah suami saya dibawa ke Kaltim dan dimakamkan di Jahab.

Sementara istri dari Simon Tandi, Rida Sanda, meski mengaku bersyukur suaminya selamat, tapi masih sangat khawatir sebab, suaminya belum keluar dari tanah Papua. “Saya mengharapkan agar pemerintah segera memulangkan Simon Tandi ke Kaltim agar berkumpul dengan keluarga.,” ujarnya. Suami berhasil lolos dari maut setelah ditolong warga lokal keluar dari lokasi pekerjaanya dan berjalan selama 4 hari.

“Berempat mereka bersama dua orang kampung. Dia selama di hutan mulai hari Minggu jam 7. Dia bilang kemarin jam 9, empat hari empat malam. Sembunyi di hutan. Dia jalan gak kenal capek. Katanya kakinya sudah penuh duri. Banyak robek sana sini sama tanganaya karena dia kena kayu. Sekarang posisinya ada di hotel Timika dijaga dengan aparat keamanan. Kemarin yang nyelamatkan petugas karena orang kampung itu mengantar mereka ke gunung tempat posko penjagaan,” ujar Rida. (*)