Satu Tiang Jembatan Mahkota II Samarinda Kritis

Satu tiang jembatan Mahkota II di sisi Simpang Pasir, kritis karena adanya aktivitas masyarakat (Foto Istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Jembatan Mahkota II yang menghubungkan Kelurahan Sungai Kapih (Kecamatan Sambutan) dengan kelurahan Simpang Pasir (Kecamatan Palaran)  di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, kritis.

Sala satu tiang jembatan yang memiliki panjang sekitar 1.428 meter ini di sisi Simpang Pasir tanahnya tergerus arus Sungai Mahakam. Selain itu di tanah di sekitar kaki jembatan terpanjang di Kaltim sangat banyak aktivitas, sepertinya pematangan tanah.

Saat ini, seperti dipantau Niaga.Asia, tidak jauh dari kaki jembatan, terjangan air sungai Mahakam semakin masuk ke lokasi dimana tiang jembatan dipancang tahun 2002.

Jembatan Mahkota II yang mulai dibuka untuk umum tahun 2017 tersebut, patut dikhawatirkan kondisinya rawan, karena apabila pondasinya tergerus air sungai, maka tiangnya bisa bergeser, dan bisa menarik, bahkan memutuskan kabel penahan jembatan.

Pondasi tiang jembatan Mahkota II dijepret Minggu (25/4). (Foto : Basarnas)

“Adanya aktivitas pembangunan Intake Perumdam Tirta Kencana Samarinda dan aktivitas pematangan tanah untuk keperluan komersial, sangat membahayakan tiang jembatan,” kata Mujahid yang bertemu Niaga.Asia, Minggu (25/04/2021).

Adanya pergerakan tanah di sekitar tiang jembatan di sisi Simpang Pasir, menurut catatan Niaga.Asia, adalah yang kedua. Sebelumnya, juga terjadi pergerakan tanah di bawah fender jembatan di sisi Sungai Kapih.

Berdasarkan fakta dan informasi yang diperoleh Niaga.Asia, semua tanah di kedua sisi jembatan, statusnya tanah milik dan atau dalam penguasaan masyarakat.

“Tidak ada pembebasan tanah masyarakat oleh Pemkot Samarinda dalam rangka mengamankan jembatan dari aktivitas masyarakat, termasuk jadi lokasi permukiman,” kata Mujahid.

Penulis : Intoniswan | Editor : Intoniswan

Tag: