Sekda Sunggono Tegaskan Lagi Keseriusan Pemkab Kukar Turunkan Angka Stunting

Sekretaris Daerah Kutai Kartanegara Sunggono (handout/ProKom Setkab Kutai Kartanegara)

TENGGARONG.NIAGA.ASIA — Pemkab Kutai Kartanegara menyatakan kembali keseriusan untuk menurunkan angka stunting di Kutai Kartanegara sesuai target nasional 14 persen di 2023. Keseriusan itu di antaranya diwujudkan dengan penganggaran. Di mana tahun ini saja telah dialokasikan Rp 29 miliar untuk penanganan stunting di Kutai Kartanegara.

Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Sunggono, saat membuka kegiatan rembuk stunting di Kabupaten Kutai Kartanegara di Ruang Merak RSUD AM Parikesit, Rabu 16 November 2022.

Sunggono mengapresiasi semua organisasi perangkat daerah yang telah menginisiasi rembuk stunting, sebagai rangkaian aksi konvergensi penanganan stunting di Kutai Kartanegara.

Dia optimistis dengan keterlibatan banyak pihak, upaya konvergensi menurunkan angka stunting kembali akan menurunkan angka stunting di angka 14 persen di 2023 sesuai target pemerintah.

“Kalau tahun ini kita sudah (turun) menjadi 15,09 persen dan semoga target (14 persen) ini tercapai. Sehingga angka stunting di Kukar terus turun dengan dukungan semua pihak,” ujar Sunggono.

Upaya konvergensi yang dimaksud Sunggono, di mana penanganan stunting kini menjadi kerja sama lintas sektoral. Setelah sebelumnya oleh Dinas Kesehatan, kini Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kutai Kartanegara sebagai leading sector.

Alhamdulillah hasilnya positif terjadi penurunan secara signifikan terhadap angka stunting di Kutai Kartanegara,” terang Sunggono.

Dijelaskan Sunggono ada 8 poin upaya penurunan angka stunting. Di mana rembuk stunting merupakan poin kelima yang berjalan saat ini.

“Seperti yang sudah saya sampaikan seperti apa evaluasi terhadap capaian kita selama penanganan stunting 3 tahun yang lalu, sampai target kita ke depan. Termasuk sudah kita tetapkan untuk lokus (tempat ditemukannya kasus) stunting,” Sunggono menjelaskan.

Keseriusan Pemkab Kutai Kartanegara untuk menurunkan angka stunting tahun 2022 ini, direalisasikan dengan anggaran sebesar Rp 29 miliar.

“Itu belum termasuk dana yang kita alokasikan melalui desa (alokasi dana desa) dan juga dari pihak ketiga. Ini menjadi dukungan Pemkab Kutai Kartanegara agar penanganan stunting menjadi lebih maksimal,” demikian Sunggono.

Apa itu Stunting?

Dikutip niaga.asia dari laman resmi Kementerian Kesehatan, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama.

Imbasnya mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. (adv)

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: