Sektor Pertanian dan Peternakan di Samarinda Perlu Juga Dibangun

kamto
H Achmad Sukamto. (intoniswan)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Wakil Ketua DPRD Samarinda, H Achmad Sukamto mengatakan sektor pertanian dan peternakan perlu juga dibangun, oleh sebab itu Dinas Pertanian dan Peternakan  perlu lebih kreatif membuat program.

“Untuk pemasaran hasil pertanian dan peternakan jelas tak akan kesulitan, apa lagi  penduduk Samarinda  kini jumlahnya sudah 800 ribu jiwa lebih. Jalan dari pinggiran kota ke pasar juga sudah baik,” kata Sukamto dihadapan peserta Musrenbang RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) Samarinda Tahun 2019 di Samarinda, Rabu (21/3).

Menurut Sukamto, untuk sektor pendidikan sudah ada undang-undang yang mewajibkan anggarannya 20 persen dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) setiap tahunnya, tapi untuk sektor pertanian dan peternakan tidak ada diatur. Dari itu dia minta Dinas Pertanian dan Peternakan lebih berinisiatif meminta anggaran membiayai program.

“Selama ini hampir tak terdengar Dinas Pertanian dan Peternakan minta anggaran. Apa tidak perlu atau tidak bisa membuat kegiatan bagi petani dan peternak,” ujar Sukamto. “Saya mau Dinas Pertanian dan Peternakan membuat program dan minta anggaran. Nanti saya paling depan  memperjuangkan di DPRD agar dikabulkan,” ucapnya.

Ditemui Niaga.asia seusai Musrenbang, Sukamto menerangkan, dia sangat prihatin di Samarinda yang luas wilayahnya 718 kilometer persegi, sektor pertanian dan peternakan tak dibangun, apa lagi jumlah penduduk yang akan menjadi konsumen ada di depan mata. Kemudian jalan dari pinggiran kota ke pusat-pusat pasar juga sudah bagus.

“Sebetulnya peluang pasar sudah sangat besar dan akan terus bertambah seiring bertambahnya penduduk. Kini untuk sayur-sayuran saja masih harus mendatangkan dari luar daerah, padahal kita punya lahan menganggur ada dimana-mana,” ujarnya.

Sepanjang tahun, bisa jadi puluhan miliar uang keluar dari Samarinda karena masyarakat mengkonsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, ayam dan sapi yang didatangkan dari luar daerah. “Kenapa kita tidak mencoba memenuhi sendiri kebutuhan masyarakat, ya kita mulai dari sayur-sayuran misalnya,” kata Sukamto. (001)