Sekwan DPRD Samarinda : Hoak Gaji Pegawai Honorer Dipotong

Sekretariat DPRD Samarinda. (Foto Muhammad Fahrurozi/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Sekretaris DPRD Samarinda Agus Tri Sutanto menegaskan, dia berani menjamin tak ada gaji pegawai honorer yang dipotong di Sekretariat DPRD Samarinda. Isu gaji pegawai honorer ada yang dipotong adalah hoak. Gaji pegawai honorer dibayar berdasarkan absensi harian atau kehadirannya, sedangkan hari libur, seperti Sabtu dan Minggu tidak dibayar.

“Selama ini saya belum ada melihat laporan dari pegawai honorer yang menyatakan gajinya dipotong. Saya berani jamin kabar adanya pemotonga gaji itu tidak benar,” kata Agus Tri Sutanto pada Niaga.Asia, Jumat (25/6/2021).

Agus Tri menjelaskan, besaran gaji karyawan honorer sebesar Rp 60 ribu per hari kerja. Dalam satu minggu sebanyak 5 hari kerja, atau honornya Rp 300 ribu. Sedangkan dalam hitungan satu bulan,  jumlah hari kerjanya 22 hari, sehingga honor yang dibayarkan Rp 1.320.000,oo.

“Hitungan hari kerja pegawai honor sebulan hanya 22 hari, karena hari Sabtu dan Minggu atau hari libur tidak dihitung,” ujarnya.

Bagi yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang jelas maka, pada hari tersebut akan kehilangan gajinya Rp60 ribu per hari.

“Kalau menurut kacamata saya, kemungkinan beredarnya isu gaji dipotong itu berasal dari pegawai yang pernah tidak masuk kerja beberapa hari dalam sebulan, sehingga menerima gaji kurang dari Rp1.320.000,oo. Gaji dibayar berdasarkan absensi pegawai itu sendiri,” tegasnya.

Diluar gaji Rp60 ribu per hari kerja, tenaga honorer yang melaksanakan tugas diluar jam atau hari kerja, dihitung lembur dan mendapatkan bonus tersendiri.

Agus mengatakan, ia masih menelusuri sumber isu yang tidak masuk akal tersebut, karena sebelumnya juga ada isu aneh-aneh yang diarahkan ke dirinya menyangkut jumlah pegawai honorer di Sekretariat DPRD Samarinda.

Penulis : Muhammad Fahrurozi | Editor : Intoniswan

Tag: