Selain Singapura, Varian Omicron Ditemukan di Malaysia

Warga memakai masker berjalan di sepanjang area perbelanjaan Orchard Road di Singapura pada 28 November 2021. (Foto AP/Annabelle Liang)

KUALA LUMPUR.NIAGA.ASIA – Pemerintah Malaysia melaporkan kasus pertama varian baru COVID-19 Omicron.

Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin menerangkan, kasus itu berasal dari seorang pelancong bukan warga negara Malaysia, yang datang dari Afrika Selatan.

“Delapan kontak dekat dari kasus Omicron yang terdeteksi akan menjalani tes swab RT-PCR hari ini,” kata Khairy seperti dikutip Niaga Asia dari The Star Malaysia, Jumat (3/12).

Khairy menerangkan, ada penanganan khusus bagi wisatawan yang tiba di Kuala Lumpur International Airport (KLIA) dari negara-negara berisiko tinggi.

“Akan memakai alat pelacak selama masa karantina mereka,” ujar Khairy saat konferensi pers khusus.

Sebelumnya di Singapura, Kamis (2/12), Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan dari tes awal mendeteksi varian Omicron dari dua penumpang penerbangan yang tiba dari Johannesburg.

Dilansir Associated Press, kedua warga Singapura itu saat ini tengah diisolasi saat kedatangan pada hari Rabu (1/12). Diketahui kedua warga itu tidak berinteraksi dengan orang lain.

“Hasil tes reaksi berantai polimerase mereka pada saat kedatangan mengungkapkan adanya kegagalan target Gen S yang mungkin terkait dengan varian omicron,” demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Singapura.

Masih dalam pernyataan itu, 19 penumpang lain pada penerbangan yang sama dinyatakan negatif COVID-19 dan telah ditempatkan di lokasi karantina.

Dikatakan dua kasus terkonfirmasi varian Omicron, sebelumnya sudah divaksinasi lengkap dan memiliki gejala ringan batuk dan tenggorokan gatal.

Salah satunya adalah seorang pria yang tiba di Singapura dari Mozambik, transit melalui Johannesburg. Sementara lainnya adalah seorang wanita yang terbang langsung dari Afrika Selatan.

“Kedua tes pra-keberangkatan mereka pada hari Senin negatif,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Singapura baru-baru ini melarang masuk dan transit non-penduduk Singapura dari tujuh negara Afrika. Saat ini juga mengharuskan semua pelancong ke Singapura untuk menjalani tes pra-keberangkatan dan saat kedatangan. Singapura memiliki tingkat vaksinasi yang tinggi, dengan 96% dari populasi yang memenuhi syarat untuk divaksinasi.

Masih banyak yang belum diketahui tentang varian baru, termasuk apakah itu lebih menular, seperti yang diduga oleh beberapa otoritas kesehatan. Selain itu juga memunculkan pernyataan apakah varian Omicron membuat penderitanya sakit parah, dan apakah itu dapat menggagalkan perlindungan vaksin.

Sumber : The Star dan Associated Press
Editor : Saud Rosadi

 

Tag: