Seminar Arsitektur Bahas Kontribusi Arsitek Dalam Pembangunan IKN Sebagai Kota Pintar

Seni arsitektur bangunan turut ditampilkan dalam seminar arsitektur di Hotel Harris Samarinda, Sabtu 19 Oktober 2024 (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Ratusan arsitek dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) mengikuti seminar arsitektur Ibu Kota Nusantara (IKN). Dalam seminar tersebut, pembangunan di Kaltim menjadi percontohan dalam mewujudkan kota pintar (smart city).

Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim diwakilkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR PERA) Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda mengatakan, desain-desain yang diterapkan di IKN merupakan desain sebuah kota berkonsep smart city dan berkelanjutan.

“Secara parsial ini didukung oleh pembangunan-pembangunan di Kaltim. Setidaknya konsep-konsep yang ada di Kaltim bisa diterapkan untuk mewujudkan kota pintar dan berkelanjutan,” kata Firnanda di Hotel Harris Jalan Pangeran Untung Suropati, Samarinda, Sabtu 19 Oktober 2024.

Firnanda menerangkan, peran IAI dalam pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia (SDM), khususnya para arsitek, agar dapat berkontribusi dalam keberlanjutan pembangunan IKN.

“Tugasnya IAI, salah satunya meningkatkan kapasitas sumberdaya mereka supaya bangunan yang dihasilkan bagus dan tahan lama,” ujar Firnanda.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR PERA) Aji Muhammad Fitra Firnanda (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

Melalui seminar arsitektur IKN ini, diharapkan menjadi wadah bagi para arsitektur untuk bertukar pengalaman dan meningkatkan kapasitas di bidang seni bangunan.

“Pembangunan IKN bukan sekedar proyek fisik, tapi mewujudkan kota yang indah, ramah lingkungan dan berkelanjutan. Di sini peran penting arsitektur untuk mewujudkan visi bersama dalam pembangunan IKN,” terang Firnanda.

Firnanda mengakui bahwa persaingan arsitek untuk berkontribusi dalam proyek pembangunan IKN sangat ketat.

“Kebetulan yang bekerja di dalam IKN itu kebanyakan perusahaan nasional dari BUMN, di mana tenaga ahli yang mereka punya lebih berpengalaman. Karena itu para arsitek harus banyak belajar di seminar ini agar bisa meningkatkan kapasitas mereka,” jelas Firnanda.

Sementara, Direktur Byma Arsihas selaku konsultan Benny Dhanio mengatakan, sebagian besar anggota IAI telah dipercaya sebagai arsitek dalam proyek pembangunan IKN.

Direktur Byma Arsihas selaku konsultan Benny Dhanio (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

“Teman-teman IAI yang bekerja sebagai arsitek di IKN juga ikut berkontribusi dalam memberikan pengetahuan bagi para arsitektur baru dari luar Kaltim, ketika ingin bergabung dalam pembangunan kontruksi bangunan di IKN,” ucapnya.

Menurut Benny kondisi konstruksi tanah di IKN berbeda jauh dengan daerah Jawa. Sehingga dibutuhkan keahlian khusus untuk membangun bangunan di IKN.

“Kalau di IKN itu sebagai fondasi kita harus menggunakan pancang ulin, dulu karena struktur tanahnya tidak sekuat di Jawa,” jelasnya.

Melalui seminar arsitektur IKN ini, para arsitek diharapkan memperoleh ilmu tambahan dalam merancang pembangunan struktur dan konstruksi bangunan di IKN.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi | Adv Diskominfo Kaltim

Tag: