
TANGERANG.NIAGA.ASIA – Ekspor produk Indonesia ke Spanyol hingga saat ini didominasi komoditas minyak kelapa sawit mentah untuk keperluan industri biodiesel Eropa. Sedangkan, impor Spanyol dari Indonesia adalah komoditas kopi dan produk makanan laut.
Pada 2023, total perdagangan Indonesia—Spanyol sebesar USD 2,80 miliar dengan nilai ekspor Indonesia ke Spanyol sebesar USD 2,19 miliar dan impor Indonesia dari Spanyol sebesar USD 613,60 juta. Indonesia surplus perdagangan terhadap Spanyol sebesar USD 1,58 miliar.
Untuk meningkatkan ekspor ke Spanyol, beberapa strategi yang dilakukan Kemendag, di antaranya memanfaatkan pelatihan ekspor (export coaching) pada Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan Kemendag, promosi pada pameran TEI, menggelar misi dagang ke Spanyol, dan menggelar penjajakan bisnis (business matching) dengan perusahaan asal Spanyol.
Hal itu terungkap ketika Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Barcelona menggelar Seminar Bisnis dengan tema “Exporting Innovation: the Case of High Value Products Made in Indonesia” pada Sabtu, (12/10).
Seminar ini bertujuan untuk mendorong optimalisasi strategi peningkatan daya saing produk-produk Indonesia agar dapat bersaing di pasar Spanyol.
Menurut Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Mardyana Listyowati, seminar ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan ekspor produk-produk Indonesia ke Spanyol.
Seminar ini berlangsung sebagai bagian dari gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 pada 9—12 Oktober 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Kabupaten Tangerang, Banten.
“Salah satu tantangan ekspor ke Spanyol di masa yang akan datang adalah menghadirkan produk dengan nilai tambah yang tinggi. Dengan memiliki nilai yang tinggi, produk Indonesia dapat meningkatkan ekspor ke Spanyol dan berkontribusi terhadap perolehan devisa dari sektor ekspor,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala ITPC Barcelona Freddy Josep Pelawi menegaskan, secara umum, inovasi dapat mendorong produk Indonesia semakin memiliki nilai yang tinggi di pasar global. Nilai yang tinggi ini pula yang akan membuat produk Indonesia mendapat tempat di pasar global.
“Produk Indonesia harus memiliki nilai tambah agar dapat bersaing dengan produk negara lain. Melalui seminar ini, kami berharap ekspor produk-produk Indonesia dapat meningkat ke pasar Spanyol dan merambah ke pasar yang lebih luas lagi,” ungkap Freddy.
Freddy menekankan, motor listrik adalah salah satu inovasi produk bernilai tinggi yang sesuai dengan perkembangan zaman dan tren permintaan dunia saat ini. Inovasimotor listrik menjawab kebutuhan akan adanya komponen yang ramah lingkungan.
Inovasi yang diaplikasikan pada Qomodo dan Gavarez dapat meningkatkan potensi produk untuk bersaing di pasar global.
“Hal ini dapat dilihat sebagai kisah sukses untuk memotivasi pelaku usaha Indonesia dalam mengupayakan kehadiran inovasi dalam setiap produk-produk mereka. Dengan begitu, produk-produk Indonesia akan terus memiliki daya saing dan daya tarik di pasar mancanegara.”
Dalam seminar kali ini, ITPC Barcelona menghadirkan narasumber dari perwakilan Btwice, yaitu pabrikan motor listrik asal Spanyol yang telah memproduksi motor listrik di Indonesia.
Pendiri Btwice Boris Sanchez menyampaikan, perusahaannya fokus pada pengembangan desain motor listrik, produksi, dan pemasaran ke seluruh dunia dunia dengan produk yang dibuat di Indonesia yaitu Qomodo dan Gavarez.
Narasumber selanjutnya adalah Sekretaris Jenderal Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) Hanggoro Ananta. Dalam paparannya, ia berharap dapat berkolaborasi dalam pengembangan sepeda motor listrik maupun industri otomotif di Indonesia.
Hanggoro juga memotivasi pelaku industri Indonesia untuk terus menyasar pasar ekspor dan meningkatkan ekspor.
AISMOLI beranggotakan 55 industri yang didominasi oleh merek lokal untuk sepeda listrik dan konversi sepeda motor. Industri sepeda motor listrik Indonesia baru tumbuh dalam lima tahun terakhir.
“AISMOLI mendukung suksesnya kegiatan seminar inovasi ekspor untuk menyasar pasar Spanyol ini karena sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, yaitu mendorong Indonesia menjadi hubindustri sepeda motor berorientasi ekspor,” ungkap Hanggoro.
Sumber: Siaran Pers Kementerian Perindustrian | Editor: Intoniswan
Tag: Ekspor