Semua Daerah Sudah Over Kuota BBM Subsidi

Dirut Pertamina Nicke Widyawati memberikan penjelasan kepada wartawan di Samarinda, Kamis 7 Maret 2022 (Foto : niaga.asia/Saud Rosadi)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pertamina menyatakan saat ini semua daerah di Indonesia telah melewati batas konsumsi kuota BBM bersubsidi. Meski begitu Pertamina tetap menyuplai BBM ke daerah hingga ke SPBU.

Dirut Pertamina Nicke Widyawati menyatakan Pertamina menjamin dan menyiapkan stok untuk seluruh BBM subsidi, termasuk elpiji di saat Ramadan dan jelang Idulfitri.

Saat ini, menurut Nicke, terjadi peningkatan konsumsi BBM dan elpiji. Untuk itu Pertamina telah menyiapkan perencanaan yang baik meliputi suplai dan distribusi.

Nicke merespons antrean BBM seperti solar subsidi, di mana harganya saat ini Rp 5.150 per liter, sudah melebihi kuota. Bahkan, di beberapa daerah di Kaltim, ada yang sampai over kuota lebih dari 20 persen.

“Kita beri pelonggaran. Meski over kuota kita tetap suplai, itu mulai awal Maret 2021. Jadi antrean ada, sudah over kuota. Kan itu barang subsidi. Semua, sekarang sudah over kuota, seluruh Indonesia,” ujar Nicke, ditemui wartawan termasuk niaga.asia di SPBU 64.751.05 Tanah Merah, Samarinda, Kamis (7/4).

Nicke mengapresiasi aparat penegak hukum, seperti Polri, yang telah melakukan penindakan terhadap penyalahgunaan BBM subsidi seperti penimbunan dan lainnya.

Sedangkan untuk meminimalisir dugaan penyelewengan telah dibentuk Satgas gabungan.

“Pengawasan distribusi BBM di SPBU ada satgas ya. Seperti disampaikan Pak Menteri (Arifin Tasrif) tadi bilang kaitannya dengan Dishub yang seharusnya menertibkan truk-truk ODOL ini kan? Kemudian dari Kementerian ESDM, BPH Migas yang kemudian mengatur peruntukannya,” terang Nicke.

“Satgas gabungan dibentuk untuk menertibkan itu, agar BBM subsidi tepat sasaran. Ini kalau tidak kita atur, maka beban negara luar biasa dan hak masyarakat, hak rakyat kurang mampu dinikmati oleh penguasaha besar. Ini tidak boleh,” tambah Nicke.

Nicke juga meminta masyarakat proaktif melapor ke Call Center Pertamina, jika menemukan indikasi penyalahgunaan BBM bersubsidi.

“Kami minta masyarakat kalau terjadi kelangkaan, antrian, penyimpangan penimbunan, bisa lapor ke Call Center Pertamina di nomor 135,” demikian Nicke.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: