Semua Petugas Harus Ikhtiar Demi Jemaah Haji

Petugas kesehatan saat melayani jemaah haji (Foto : Kemenkes)

MEKKAH.NIAGA.ASIA — Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan dr Budi Sylvana meminta seluruh tenaga kesehatan berikhtiar demi keselamatan jemaah haji. Untuk itu prioritas pertolongan pertama bagi jemaah haji yang membutuhkan pelayanan kesehatan harus dilaksanakan di fasilitas kesehatan yang disediakan pemerintah.

Hal itu disampaikan Budi setelah proses peninjauan pos-pos kesehatan sektor di daker Makkah, Minggu (26/6).

“Seluruh petugas berikhtiar demi keselamatan jemaah haji. Seluruh aktivitas yang sifatnya life saving harus dilaksanakan oleh tenaga kesehatan Indonesia di fasilitas pelayanan kesehatan yang kita miliki. Baik di tingkat kloter, sektor, ambulans, maupun KKHI,” kata Budi, seperti dikutip niaga.asia dari laman resmi Kementerian Kesehatan.

Pelayanan yang bersifat life saving dimaksudkan untuk kondisi kesehatan yang mengancam nyawa jemaah. Setelah kondisi kesehatan jemaah stabil, baru dilakukan proses rujukan jika memang dibutuhkan pelayanan kesehatan yang lebih lanjut.

“Pelayanan lanjutan yang dimaksud seperti MRI, CT Scan, atau operasi besar,” ujar Budi.

Dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi jemaah haji, dari sisi tenaga kesehatan, Kementerian Kesehatan sedikitnya membawa 46 dokter spesialis dari 12 keilmuan. Selain itu juga menyiagakan dokter umum, dokter gigi, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya yang berjumlah 786 petugas.

Dari sisi obat dan perbekalan kesehatan, lebih dari 18 ton obat yang telah disiapkan untuk pelayanan kesehatan bagi jemaah haji terdiri dari 173 item obat yang digunakan dan 45 item perbekalan kesehatan. Jenis obat yang dikirimkan mulai dari golongan antibiotik, pereda nyeri, hingga golongan narkotika.

“Terakhir yang kami bawa sebanyak 2 koli obat golongan narkotik, yang ditujukan untuk kebutuhan life saving,” terang Budi.

Budi juga memastikan tim kesehatan akan melakukan semua cara untuk memastikan keselamatan jemaah haji, termasuk membawa obat golongan narkotika.

“Semua akan kami lakukan demi keselamatan jemaah,” tutup Budi.

Sumber : Kementerian Kesehatan | Editor : Saud Rosadi

Tag: