
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) kembali menjadi pusat diskusi ilmiah dengan dilaksanakannya kuliah umum yang pemateri utamanya adalah Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon, Jumat (30/5).
Kuliah umum yang bertajuk ‘menggali kearifan lokal: perbandingan hukum adat dan kearifan lokal dalam masyarakat modern’ ini juga turut dihadiri Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji.
Pada kesempatan itu, Seno Aji menekankan pentingnya pelestarian hukum adat dan kearifan lokal di tengah arus modernisasi bagi generasi muda, khususnya mahasiswa hukum.
“Hukum adat dan kearifan lokal di era yang modern ini sangat penting. Ini menjadi bekal utama bagi calon sarjana hukum di UMKT dan seluruh Kaltim,” ujarnya.
Menurutnya, kekayaan budaya di Benua Etam ini mencakup beragam adat istiadat seperti Dayak, Kutai, Banjar, dan suku-suku lainnya yang memiliki sistem hukum adat masing-masing.
“Tentu saja hal ini berdampingan erat dengan kearifan lokal yang ada di Kaltim,” katanya.
Ia mengungkapkan kekagumannya bagaimana masyarakat adat di Provinsi Kaltim telah sejak lama membangun kehidupan rukun dan saling menghormati tanpa konflik antarkelompok. Tidak ditemukan mereka berselisih pendapat dan berperang satu sama lain.
“Sejak kerajaan, masyarakat Dayak dan Kutai hidup berdampingan tanpa konflik besar. Ini menjadi kelebihan masyarakat Kaltim,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Seno juga mengajak kalangan akademisi dan para peneliti untuk mendalami budaya lokal di Provinsi Kaltim. Ia merujuk pada penemuan artefak bersejarah seperti lukisan tangan purba di gua-gua Sangkulirang yang berusia 40.000 tahun.
Sebagai contoh kekayaan budaya masa lalu yang lainnya, ia juga menyebutkan temuan artefak kerajaan seperti keramik dan piring kuno di Muara Kaman. Ia merasa, penemuan-penemuan ni membuktikan kejayaan kerajaan masa lalu di Kaltim.
“Artinya kebudayaan kita memang sudah beradab sejak lama. Maka dari itu, kalau memungkinkan ada peneliti hadir di Kaltim, pemerintah provinsi sangat siap memfasilitasi penyusunan buku kebudayaan,” tuturnya.
Sebelum menutup sambutannya, Seno Aji juga mempromosikan agenda budaya mendatang, yakni ‘Dialog Serantau Borneo Kalimantan’ yang dijadwalkan pada tanggal 16 Juni 2025. Ia berharap Menteri Kebudayaan dapat hadir dalam kegiatan tersebut.
“Ini akan melibatkan para pelaku kebudayaan Kaltim. Kalau memungkinkan, kami sangat mengharapkan kehadiran Pak Menteri di agenda penting ini,” pungkasnya.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim
Tag: Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur