
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji secara resmi melepas keberangkatan 3 truck angkutan sembako dan cadangan pangan menuju Kabupaten Mahakam Ulu pada Senin siang (5/8) di Lobby Kantor Gubernur jalan Gajah Mada, Samarinda.
Bantuan tersebut diterima langsung oleh Wakil Bupati Mahakam Ulu Yohanes Avun secara simbolis. Total bantuan logistik yang disalurkan berupa 11,8 ton sembako (minyak goreng dan gula pasir) serta sebanyak 68,5 ton beras sebagai bagian Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Distribusi dilakukan menuju dua kecamatan paling hulu di Mahakam Ulu, yakni Long Apari dan Long Pahangai.
“Biasanya barang didistribusikan lewat sungai, tapi karena debit air di sana sangat rendah, transportasi air lumpuh. Kita harus cari jalan lain, dan hari ini jalur darat menjadi pilihan,” ujarnya.
Pelepasan bantuan sembako ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam menjamin ketahanan pangan masyarakat di daerah terluar, tertinggal, dan terpencil (3T).
“Harapan saya, kegiatan ini dapat membantu memenuhi ketersediaan pasokan sekaligus menstabilkan harga sembako di Mahakam Ulu. Apalagi di tengah kondisi cuaca ekstrem dan kekeringan yang menyebabkan sungai surut dan jalur distribusi terganggu,” katanya.
Tak hanya Mahakam Ulu, operasi pasar juga menyasar tiga kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara, yakni daerah Kenohan, Tabang, dan Kembang Janggut, dengan total bantuan masing-masing 2 ton sembako. Komoditas yang didistribusikan antara lain beras, minyak goreng, gula pasir, dan tepung terigu.

Seno Aji menegaskan bahwa pemerintah provinsi tidak pernah tutup mata terhadap kesulitan yang dihadapi 10 kabupaten/kota di Kaltim, termasuk Mahakam Ulu yang secara geografis dan infrastruktur tergolong ekstrem.
“Kami ingin semua daerah mandiri dalam pangan. Tapi saat ada bencana seperti ini, negara harus hadir. Kami ingin memastikan pasokan tetap ada, harga terkendali, dan tidak ada warga yang kelaparan,” tuturnya.
Terkait status siaga bencana di Mahakam Ulu, saat ini kata Seno, pemerintah provinsi masih mengandalkan anggaran dari OPD-OPD teknis seperti Dinas Perindagkop-UKM dan Dinas Sosial. Namun, tidak menutup kemungkinan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) bisa saja digunakan jika situasi terus memburuk.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindagkop-UKM Kaltim Heni Purwaningsih menjelaskan bahwa sembako akan dikirim ke Long Bagun menggunakan truk besar. Setibanya di Long Bagun, distribusi selanjutnya menggunakan kendaraan kecil menuju Long Apari dan Long Pahangai.
“Truk berangkat siang ini, diperkirakan tiba di Kutai Barat besok malam, lalu masuk Long Bagun. Estimasinya sekitar dua hari. Di Long Bagun, barang akan dibagi ke kendaraan kecil untuk menjangkau kecamatan-kecamatan hulu,” bebernya.
Subsidi biaya transportasi dari Samarinda ke Long Bagun ditanggung pemerintah provinsi melalui Dinas Perindagkop-UKM. Sedangkan subsidi ongkos angkut dari Long Bagun ke Long Apari dan Long Pahangai menjadi tanggung jawab dari Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu.
“Kita kolaborasi dan akan dikawal untuk masuk ke sana,” tegasnya.
Kemudian untuk komoditas LPG 3 kilogram, nanti akan disediakan melalui agen-agen lokal di Mahakam Ulu yang juga menjalankan mekanisme operasi pasar, menjual dengan harga normal namun barangnya disubsidi.
“Untuk gula dan minyak goreng, dijual dengan harga setara HET di Kota Samarinda. Jadi, masyarakat tidak terbebani ongkos angkut,” jelasnya.
Distribusi beras dan sembako ke Mahakam Ulu kata Heni, tak lepas dari kendala. Kondisi cuaca dan surutnya sungai pun menghambat pengiriman. Jalur sungai yang menjadi transportasi utama nyaris tak bisa dilalui.
“Informasi terakhir, sudah mulai turun hujan dan debit air naik. Tapi kita masih belum bisa memastikan apakah jalur sungai sudah bisa dilalui sampai Long Apari dan Long Pahangai,” terangnya.
Alternatif jalur darat pun lanjut Heni, akan diupayakan dengan memanfaatkan akses perusahaan dan kendaraan kecil agar bantuan segera sampai kepada masyarakat yang terdampak.
Bantuan sembako ini diterima secara simbolis oleh Wakil Bupati Mahakam Ulu Yohanes Avun, yang menyampaikan apresiasi atas perhatian dan kepedulian Pemerintah Provinsi Kaltim terhadap masyarakat yang ada di wilayah pedalaman.
“Semoga bantuan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Mahakam Ulu,” pungkasnya.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dalam kerangka Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kaltim yang melibatkan Dinas Perindagkop-UKM, Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura, serta pihak swasta PT Kaltim Melati Bhakti Satya (KTMBS) selaku pengelola Kios SIGAP (Siap Jaga Harga dan Pasokan).
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan
Tag: Distribusi bantuan pangansiaga bencana