Seno Aji: Pemprov Sudah Bantu Samarinda Tanggulangi Banjir Hingga Ratusan Miliar

Banjir di kawasan Jalan KH Wahid Hasyim II Samarinda, Rabu 22 Oktober 2025. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Sebagian kawasan Samarinda kembali terendam banjir usai diguyur hujan deras, Rabu 22 Oktober 2025 lalu. Pemprov berupaya menanggulangi banjir di ibu kota provinsi itu dengan mengambil langkah-langkah komprehensif. Bahkan, bantuan hingga ratusan miliar buat tanggulangi banjir.

Beberapa solusi yang tengah digodok antara Pemprov Kaltim dengan Kementerian PU melalui Balai Wilayah Sungai (BWS), seperti melakukan pengerukan sedimentasi atau normalisasi sungai hingga rencana pembangunan kanal banjir.

Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji mengatakan terkait penanganan banjir di kota Samarinda, setiap tahunnya Pemprov telah melakukan normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM) dan Bendungan Benanga Lempake, yang sedimentasinya terus bertambah.

“Pengerukan SKM dan Benanga ini dilakukan oleh PUPR-PERA Kaltim. Jadi sudah kita lakukan semua,” kata Seno, ditemui di Hotel Harris, Jalan Untung Suropati, Samarinda, Kamis 23 Oktober 2025.

Tidak hanya itu, kegiatan normalisasi sungai ini juga menyasar pada 15 sub Daerah Aliran Sunggai (DAS) sepanjang 2019-2024. Meliputi normalisasi Sungai Karang Asam Besar, Sungai Sambutan, Sungai Palaran, Sungai Tanjung Aran, serta Sungai Saluran Irigasi Palaran.

Berikutnya Sungai Makroman, Sungai Mangkujenang, Sungai Karang Asam Kecil, Sungai Rapak Dalam, Sungai Nahkoda Palaran, Sungai Harapan Baru Samarinda Seberang dan Sungai Sempaja yang dilakukan oleh PUPR-PERA Kaltim dibantu Kodam VI/Mlw maupun pihak lainnya.

“Semua telah dilakukan oleh Dinas PUPR-PERA Kaltim,” ujar Seno.

Untuk mengatasi permasalahan banjir ini juga, sebelumnya Pemprov telah melakukan masterplan atau rencana komprehensif dengan BWS Kementerian PU untuk melakukan normalisasi Sungai Mahakam.

Dijelaskannya, fokus normalisasi Sungai Mahakam ini akan dilakukan pada daerah-daerah yang dangkal, terutama daerah hilir di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda.

Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

“Saat ini, itu sedang dirancang di Kementerian agar dapat dilakukan pengerukan dari hulu-hilirnya yakni mulai dari Semayang Kutai Kartanegara hingga semacamnya dilakukan pengerukan,” ujarnya.

Kegiatan normalisasi Sungai Mahakam ini diharapkan bisa segera terealisasi, agar penanganan banjir di Samarinda dapat segera teratasi.

“Karena aliran sungai kita banyak sedimentasi, sehingga mudah meluap,” tambahnya.

Selain normalisasi sungai, Pemprov juga berencana akan membangun aliran baru untuk pengaliran limpahan air banjir dari hulu hingga ke hilir, berupa pembangunan kanal banjir atau saluran air buatan.

“Misalnya banjir kanal dibuat agar air tidak masuk ke kota. Ini salah satu konsep yang akan kita sampaikan ke BWS,” terang Seno.

Rencananya saluran aliran baru ini, akan dibangun dari Karang Mumus-Tanah Merah dan sekitarnya.

Kemudian, perbaikan drainase-drainase yang dangkal di Samarinda juga perlu dilakukan untuk mengontrol debit air hujan dan mencegah genangan air yang berpotensi menyebabkan banjir, terutama saat curah hujan tinggi.

“Kita sudah bertahun-tahun memberikan bantuan keuangan untuk kota Samarinda supaya mereka bisa mengantisipasi. Bahkan sampai beberapa ratus miliar untuk drainase,” demikian Seno Aji.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: