Seorang PMI di Malaysia yang Pulang Lewat Krayan Terkonfirmasi Positif Covid

Camat Krayan Heberli.  (Foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Dari enam orang pekerja migran Indonesia (PMI) di  Malaysia yang pulang ke Indonesia melalui  wilayah Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Minggu (24/5/2021), setelah dilakukan tes swab antigen,  seorang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Benar, seorang PMI masuk  ke  Krayan positif COVID-19,” kata Camat Krayan Heberli ketika dikonfirmasi  Niaga.Asia, Senin (24/05/2021).

Rombongan PMI tersebut masuk melalui perbatasan Indonesia di Desa Long Midang, Krayan,  Minggu 23 Mei 2021. Semua PMI mengaku sebagai pekerja perkebunan sawit di Sabah, Malaysia dan  memiliki dokumen paspor dan bekerja di Malaysia secara resmi. PMI itu pulang ke Indonesia, karena lapangan pekerjaan mulai berkurang.

“Kalau saya lihat mereka punya dokumen, hanya saja karena pekerjaan di Malaysia semakin berkurang, PMI ini pulang ke Indonesia,” kata Heberli.

Terhadap PMI positif Covid-19, menurut Heberli, Pemerintah Kecamatan Krayan telah menyiapkan rumah kontrakan yang jauh dari pemukiman sebagai tempat menjalani Karantina selama 14 hari,  sambil menunggu hasil pemeriksaan ulang sampel swab.

Bagi PMI dengan hasil pemeriksaan negatif, pemerintah telah pula menyiapkan sebuah hotel untuk kegiatan karantina selama 5 hari. Jika ko

disi PMI tetap stabil sehat, mereka diberangkatkan ke Nunukan menggunakan pesawat terbang.

“Untuk biaya penanganan selama karantina ditanggung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan,” ucapnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kecamatan Kryan menerima kedatangan 5 orang PMI yang masuk melalui perbatasan tanggal 19 Mei 2021. Rombongan PMI yang telah menjalani karantina ini rencananya akan diberangkatkan ke Nunukan tanggal 24 Mei 2021.

“Semua PMI yang diberangkatkan ke Nunukan hari ini telah menjalani pemeriksaan kesehatan dan bebas dari Covid-19,” ungkapnya.

Untuk mengamankan wilayah Krayan dari penularan Covid-19, tim Satgas Penanganan Covid Kecamatan bekerjasama dengan TNI dan aparat lainnya memperketat pengawasan wilayah perbatasan.

Pemerintah Kecamatan Krayan tidak mungkin menolak kedatangan  PMI, karena mereka adalah warga Indonesia yang harus mendapat perlindungan dan pengawasan dari pemerintah.

“Kita tidak meminta mereka pulang lewat Krayan, tapi jika mereka pulang ke Indonesia lewat Krayan tidak mungkin kita tolak. Yang terpenting sekarang perketat pengawasan,” kata Camat Krayan, Heberli.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: