Sepanjang 2025, Pemprov Tanggung Iuran BPJS Kesehatan Warga Kaltim Hingga Rp 60 Miliar

Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pemprov Kaltim menggelontorkan Rp60 miliar untuk menanggung premi atau iuran BPJS kesehatan sejak Januari 2025 lalu, berkaitan program kesehatan gratispol bagi masyarakat di seluruh kabupaten/kota se-Kaltim.

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin menerangkan, pihaknya terus melakukan sosialisasi terkait program kesehatan gratis itu, agar manfaatnya dirasakan merata oleh seluruh masyarakat Kaltim diseluruh kabupaten/kota.

Program Kesehatan Gratispol ini merupakan salah satu janji politik Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud bersama Wagub Seno Aji, yang dicanangkan sejak awal masa pemerintahannya. Tujuannya yakni memastikan seluruh masyarakat Kaltim, memiliki akses terhadap layanan kesehatan tanpa terbebani biaya.

Selain itu, proses pendaftaran dan pengaktifan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) juga dibuat sangat mudah.

Warga Kaltim hanya perlu membawa KTP mereka untuk bisa langsung mendapatkan pelayanan kesehatan gratis di berbagai fasilitas kesehatan (Faskes).

“Tinggal datang ke klinik atau Puskesmas, atau rumah sakit umum daerah untuk mengaktifkan kepersertaan BPJS, maka bisa langsung mendapatkan pelayanan kesehatan gratis ini,” katan Jaya, ditemui di kantornya Jalan AW Sjahranie Samarinda, Senin 15 September 2025.

Diterangkan Jaya, Pemprov Kaltim telah membayarkan premi BPJS Kesehatan senilai hampir Rp60 miliar terhitung sejak Januari 2025, yang disalurkan kepada 10 kabupaten/kota di Kaltim, khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu.

“Sejak awal yang tidak mampu sudah kita cover dan masuk dalam program penerima bantuan iuran BPJS. Sekarang sedang melakukan proses untuk mereka yang tidak aktif BPJS-nya maupun yang tidak terdaftar sebagai peserta BPJS,” jelas Jaya.

Dinkes Kaltim mencatat, per Juni 2025 sebanyak 5.000 warga Kaltim mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS. Sebelumnya, masih ada sekitar 146.000 warga Kaltim yang belum terdaftar di BPJS Kesehatan.

“Untuk masyarakat yang sehat dan mendaftar diri sebagai peserta BPJS (agar mendapatkan program kesehatan gratis ini) belum banyak. Saat ini kabupaten Bontang sekitar 1.600-an masyarakat mulai mendaftar,” demikian Jaya Mualimin.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: