Serangan Jantung: Kadisdikbud Nunukan Meninggal di Mobil Dinas

mobil
Mobil Hilux putih yang dikemudikan Jaya Martom masuk ke kebun singkong milik warga. (budi anshori)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Kabar duka menyelimuti keluarga H. Jaya Martom, Kepala Dinas dan Kabudayaan (Disdikbud) Kabupaten Nunukan ini mengalami kecelakaan tunggal di jalan Sei Bila, RT 16 Kelurahan Nunukan Barat, Kecamatan Nunukan, pada Sabtu (5/5/2018).

“Kejadiannya sekitar pukul 10:30 Wita, almarhum sedang mengendarian mobil dinas tipe Hilux putih KT 8458 SA,” kata Kasat Lantas Polres Nunukan, AKP Abu Sangat. Almarhum sempat ditolong seorang anggota Kodim 0911/Nunukan bernama Imam Muslim yang kebetulan melintasi jalan disekitar kecelakan, orang ini pula yang membawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sei Fatimah Nunukan.

Sebelum dinyatakan meninggal dunia, saksi  mata di lokasi kejadian melihat mobil Hilux putih yang dikendarai almarhum menabrak tumpukan pasir dipinggir jalan, setelah itu mobil bergerak kesamping kearah lahan kebun singkong milik warga. “Informasinya beliau mengalami serangan jantung mendadak, makanya mobilnya lepas kendali menambarak pasir dan kebun ubi,” sebutnya.

jaya
H Jaya Martom

Menurut Abu, berdasarkan keterangan keluarga, Jaya  keluar rumah dan sempat menyebut kurang enak badan, namun karena ada keperluan penting, beliau memaksakan diri tetap keluar untuk bertemu seseorang mengendari mobil dinas yang kini diamankan di Polsek Nunukan.

Selang berapa jam, keluarga atau istri beliau mendapat kabar bahwa Jaya  mengalami kecelakan serta serangan jantung mendadak, dikabarkan juga almarhum saat itu telah sudah dibawa ke RSUD Nunukan.  “Masih kita dalami kronologi kecelakaan, tapi sepintas ini kecelakaan tunggal yang mungkin disebabkan serangan jantung mendadak,” jelasnya.

Sementara itu, saksi mata saat kejadian,  Imam Muslim menyebutkan, almarhum terkunci dalam mobil sendirian dan saat ditemukan sudah tidak berdaya, sedangkan badannya kaku agak dingin. “Saya lihat mesin pendingan mobil hidup, mesin juga hidup, cuma pemiliknya didalam mobil tidak beregerak,” katanya.

Karena tidak bergerak itulah, Imam mengambil inisiatif memecahkan kaca pintu mobil yang terkunci, setelah mengambil telepon seluler miliknya mencari-cari nomor keluarga almarhum mengabarkan bapak mengalami kecelakaan dan serangan jantung. “Saya hubungi keluarnya, kebutulan istri beliau yang jawab telpon, saya bilang bapak kecelakaan, lalu dijawab istrinya parah tidak,’ saya jawab orang tidak bergerak lagi,” bebernya. (002)