Serius Tangani Kebakaran, Rutan Samarinda Simulasi Proses Evakuasi Hingga Pemadaman

Kepala Rutan Kelas IIA Samarinda Alanta Imanuel Ketaren ikut ambil bagian dalam simulasi penanganan kebakaran, Rabu (14/9). (Foto : istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Terbakarnya Lapas Kelas I Tangerang yang menewaskan lebih 40 orang warga binaan pemasyarakatan (WBP) belum lama ini menyisakan duka mendalam jajaran pemasyarakatan se-Indonesia.

Rutan Kelas IIA Samarinda sangat memandang penting penanganan kebakaran di dalam area Rutan. Dua hari ini, mereka serius berlatih proses evakuasi WBP hingga penanganan pemadaman bekerjasama Dinas Pemadam Kebakaran.

Di antaranya, pagi ini tadi, Niaga Asia melihat sendiri proses pemadamanan kebakaran melibatkan Polisi Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) Rutan Samarinda, dipandu petugas Dinas Damkar Samarinda.

Satu per satu, petugas Polsuspas diminta mempraktikan langsung pemadaman api menggunakan karung basah. Petugas Damkar meminta Polsuspas agar tidak panik dan tetap tenang saat melakukan pemadaman.

Tidak hanya Polsuspas, staf kantor Rutan pun ambil bagian mempratikan pemadaman itu. Bahkan, tidak terkecuali Kepala Rutan Kelas IIA Samarinda Alanta Imanuel Ketaren.

Petugas Damkar Samarinda Syahrani memandu jalannya simulasi bersama Polsuspas Rutan Kelas IIA Samarinda (Foto : Niaga Asia)

Berikutnya, simulasi pemadaman di dalam blok sel Rutan. Begitu truk pemadam tiba, dipandu petugas Rutan, petugas pemadam bergegas masuk ke dalam Rutan menuju sumber api.

Dalam kesempatan itu, petugas Polsuspas juga dilatih untuk memadamkan, menyasar semprotan air ke blok sel WBP. Meski diguyur hujan deras, mereka tetap bersemangat melakukan simulasi.

“Dari semalam, kita sudah lakukan simulasi pemadaman api saat kebakaran,” kata Alanta, ditemui di tengah berlangsungnya simulasi di kantornya, Jalan KH Wahid Hasyim II, Rabu (15/9).

Alanta menerangkan, peristiwa terbakarnya Lapas Tangerang memang jadi pembelajaran berharga. “Seluruh petugas Lapas di Indonesia, kejadian di kamar hunian Kelas I tangerang itu cukup membuat pilu. Kami tidak inginkan itu terjadi di tempat kita,” ujar Alanta.

Mengantisipasi kejadian itu bukan tanpa upaya. Selain proses pemadaman api, jajaran Rutan pun sebelumnya sudah membenahi instalasi kelistrikan. “Semua instalasi listrik kami perbaiki. Baik itu panel di blok hunian WBP maupun di ruang kantor Rutan. Kami bekerjasama dengan PLN,” ungkap Alanta.

Simulasi pemadaman di blok kamar hunian Rutan Samarinda (Foto : Niaga Asia)

Simulasi pembekalan ini, lanjut Alanta, melibatkan semu petugas Rutan. “Semua kita libatkan. Mengingat untuk penanggulangan kebakaran ini, sangat berguna untuk sehari-hari. Tentu, bukan maksud kita mendoakan terjadinya musibah itu,” terang Alanta.

“Tapi kalau kita sudah dibekali simulasi dua hari ini tentu sangat berguna bagi semua petugas Rutan. Hari ini pun kita latihan simulasi evakuasi,” jelas Alanta

Sementara, Analis Kebakaran Dinas Damkar Samarinda Syahrani menyatakan, pemadaman yang dilakukan menerapkan metode Damkar Pola I.

“Jadi unit Damkar datang, pemadam internal Rutan yang melaksanakan pemadaman. Inti tentu sangat penting. Karena kita perlu kerjaaama tim meski beda SOP (Standar Operasional Prosedur) tapi harus kerjasama dengan Rutan, untuk secepat mungkin memadamkan kobaran api,” kata Syahrani.

“Dua hari ini antuasiasmenya luar biasa. Meski hari ini hujan tapi tetap bersemangat. Kuncinya mencapai sukses padam itu adalah berlatih, berlatih dan berlatih,” demikian Syahrani.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: