Server Kemkomdigi Gangguan, Penerbitan Paspor di Imigrasi Nunukan Terhenti untuk Sementara

Ruang pelayanan permohonan paspor di kantor Imigrasi Nunukan (Foto : Imigrasi Nunukan/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Kantor Imigrasi kelas II Nunukan, Kalimantan Utara, menghentikan sementara waktu penerbitan paspor, karena ada gangguan pada server Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomidigi).

“Sudah satu minggu server PDN di Komdigi terjadi gangguan, jadi kami tidak bisa memproses penerbitan paspor,” kata Kasi Lalu Lintas dan Izin Tinggal Keimigrasian Kantor Imigrasi Nunukan, Hendro Chandra Saragih, pada Niaga.Asia, Rabu (12/11/2025).

Penghentian sementara penerbitan paspor telah diumumkan melalui media sosial resmi kantor Imigrasi dan papan pengumuman yang terpasang di depan pelayanan kantor Imigrasi Nunukan.

Hendro menerangkan pelayanan paspor yang saat ini dilayani hanya sebatas pengambilan foto dan data biometric pemohon paspor, sedangkan untuk pengiriman berkas dan pemasukan data menunggu server PDN kembali aktif.

“Saya belum dapat informasi kapan server kembali normal. Kami juga masih menunggu informasi dari pusat,” tuturnya.

Gangguan penerbitan paspor dipastikan tidak akan mempengaruhi jumlah keberangkatan penumpang pada kapal-kapal cepat di pelabuhan Tunon Taka Nunukan menuju Tawau, Sabah, Malaysia.

Berdasarkan data petugas Pos Imigrasi Tunon Taka, jumlah kunjungan penumpang Nunukan – Tawau, tanggal 03 – 04 November 2025 sebanyak 419 orang, sedangkan tanggal 10 – 11 November 2025, sebanyak 460 orang.

“Mayoritas penumpang berangkat ke Tawau itu banyak pedagang dan warga lokal Nunukan, mereka sudah memiliki paspor,” sebutnya.

Bahkan, lanjut Hendro, saat nilai tukar Ringgit Malaysia (RM) naik dari awal 1 RM setara Rp3.600 dan terus naik Rp 3.800 hingga Rp 3.900, jumlah penumpang tujuan Tawau tetap stabil tanpa terpengaruh.

Terakhir di bulan Oktober dan November 2025 nilai tukar 1 RM setara Rp 4.050 tetap tidak mengganggu jumlah kunjungan ke Tawau. Kapal-kapal cepat di pelabuhan Tunon Taka tetap mengangkut penumpang setiap hari.

“Bagi masyarakat yang memiliki kepentingan ke Tawau, tidak berpengaruh kenaikan uang Malaysia, tapi untuk pelaku usaha berpengaruh terhadap harga barang,” ungkapnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan

Tag: