Samarinda: Setahun Tembus 200 Orang Pecandu Narkoba Direhab

aa
Balai rehabilitasi Narkoba berbasis kemasyarakatan di Tanah Merah, Samarinda.

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Balai Rehabilitasi Narkotika Tanah Merah di Samarinda, Kalimantan Timur, mencatat saat ini, ada 70 orang berketergantungan narkotika, sedang menjalani proses rehabilitasi. Jumlah terus bertambah, bahkan tembus sampai 200 orang dari kapasitas 300 orang.

Balai Rehabilitasi Narkotika di Tanah Merah yang diresmikan 11 Agustus 2014 lalu itu sendiri, berlokasi di KM 6 di jalan poros Samarinda – Bontang, di utara kota Samarinda.

“Laporan terakhir, ada sekirar 70 orang menjalani rehab, dan setiap saat terus bertambah. Biasanya, sampai akhir tahun sampai 200 orang,” kata Kepala BNN Provinsi Kalimantan Timur Brigjen Pol Raja Haryono, ditemui Niaga Asia di kantornya, Kamis (25/7).

Haryono menerangkan, mereka yang menjalani rehabilitasi, tidak hanya berasal dari Kalimantan Timur saja. Melainkan, dari daerah lain, bahkan di luar Kalimantan. “Ada yang berasal dari luar Kalimantan. Seperti dari Sulawesi, bahkan dari Sumatera,” ujar Haryono.

“Ada fase-fase yang harus dijalani mereka yang direhabilitasi. Bisa 3 bulan, bisa 6 bulan, tergantung dari kondisi ketergantungan yang bersangkutan terhadap narkotika itu sendiri,” tambah Haryono.

Sejauh ini, menurut Haryono, pernah ada permintaan dari orangtua, yang meminta putra dan putrinya ya g direhab di Balai Rehabilitasi Tanah Merah, dipindah ke Balai Rehabilitasi Lido, di Bogor, Jawa Barat.

“Kalau ada, dari pihak keluarga yang menginginkan putra putri mereka, direhab di Lido. Karena kalau jauh, ingin melupakan kepedihan karena anakmya menggunakan narkoba, dan berharap, di Lido anaknya bisa berubah. Tapi, di Tanah Merah ini, tidak ada yang perlu dikirim ke Lido,” sebut Haryono.

“Tapi yang menjadi catatan kami, di Tanah Merah ini perlu kita tingkatkan ragam pelatihan-pelatihan. Soal lainnya, seperti ketersediaan dokter, psikolog, dan tenaga ahli, di balai Tanah Merah sudah mumpuni,’ demikian Haryono. (006)