
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Menurut interpretasi Komunitas Gesang Samarinda yang akan menampilkan naskah ‘Setan Dalam Bahaya’ pada Festival Teater Taman Budaya Kaltim (FT-TBK), 19-21 Juni 2023 nanti, substansi dari naskah yang akan mereka pentaskan adalah mempresentasikan hadist Nabi Muhammad SAW.
Hadist yang berbunyi; “jihad yang paling utama adalah seseorang berjihad melawan diri sendiri dan nafsu syahwatnya”, menurut Sutradara Komunitas Gesang Jumansyah, sesuai dengan intepretasi dengan naskah yang ditulis Taufik El Hakim.
Ini, ujar Jumansyah, tergambar dalam adegan dan dialog antara seorang Failasuf dengan setan. “Sang Failasuf tidak mengenali kehadiran setan yang muncul karena dia tidak mampu mengenali dirinya sendiri yang dipenuhi hawa nafsu duniawi,” papar Jumansyah.
“Failasuf terjebak dengan puja-puji setan yang mengatakan bahwa dirinya mampu menyelesaikan segala macam konflik,” katanya.
Interpretasi Jumansyah atas naskah SDB itulah yang akan diaplikasikannya di atas panggung. “Dengan segala keterbatasan, kami menampilkan pentas Komunitas Gesang di festival itu,” imbuh Jumansyah kepada Niaga.Asia, Minggu (18/6).
Selama latihan satu bulan lebih, Komunitas Gesang yang pada awalnya terbentuk sebagai ikatan alumni Teater Gesang SMKN 5 Samarinda ini, berusaha tampil maksimal di hadapan penonton dan dewan juri.
Komunitas Gesang berdiri sejak tahun 2009 oleh Mustika Murni dan Jumiati, banyak meraih prestasi sebagai juara II Festival Kudungga Taman Budaya Kaltim tahun 2010, juara lomba baca puisi Lanjong Art 2010 dan mementaskan naskah berkelas dalam dan luar negeri.
Dalam FT-TBK kali ini, Komunitas Gesang akan menurunkan para aktor/aktrisnya: Dino Saprima sebagai Failasuf, Mustika Murni bermain sebagai Istri dan Jumiati sebagai Setan.
Didukung Pimpinan Produksi: Syadza N, Manager Panggung: Melati Angela Putri, Penata Lighting: Jojo, Penata Kostum: Muhammad Basir, Penata Musik: Adityawarman, dan Penata Setting:Gilang Ramadhan.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: Teater