Setelah Menunggu 76 Tahun Akhirnya Kaltim Memiliki Pahlawan Nasional

Sultan Aji Muhammad Idris yang akan menerima gelar Pahlawan Nasional dari Presiden Joko Widodo nanti tanggal 10 November 2021 adalah Sultan ke-14 dari Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura yang memerintah mulai tahun 1735  hingga tahun 1778. (Foto Istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Setelah menunggu 76 tahun, akhirnya putra daerah dari Kalimantan Timur memiliki gelar Pahlawan Nasional, tepatnya dari keturunan Kesultanan Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura.

Sultan Aji Muhammad Idris yang akan menerima gelar Pahlawan Nasional dari Presiden Joko Widodo nanti tanggal 10 November 2021 adalah Sultan ke-14 dari Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura yang memerintah mulai tahun 1735  hingga tahun 1778.

Sultan Aji Muhammad Idris adalah sultan pertama yang menggunakan nama Islam semenjak masuknya agama Islam di Kesulatan Kutai Kartanegara pada abad ke-17.

baca juga: 

Sultan Aji Muhammad Idris dari Kaltim Sah Pahlawan Nasional

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan memberikan gelar Pahlawan Nasional  kepada empat tokoh.

Empat tokoh yang akan diberi gelar pahlawan itu adalah Tombolatutu dari Sulawesi Tengah, Sultan Aji Muhammad Idris dari Kalimantan Timur, sutradara film Aji Usmar Ismail dari DKI Jakarta, dan Raden Arya Wangsakara dari Banten.

Gelar itu akan diberikan oleh Presiden Jokowi pada 10 November 2021 atau bertepatan dengan Hari Pahlawan di Istana Bogor.

“Itu pahlawan nasional yang nanti akan diserahkan secara resmi kepada keluarga para almarhum di Istana Bogor. Kalau tidak berubah persis pada hari Pahlawan 10 November 2021,” ujar Mahfud, Kamis, 28 Oktober 2021, sebagaimana dikutip Tempo.co.

Wikipedia Indonesia menerangkan, Sultan Aji Muhammad Idris yang merupakan cucu menantu dari Sultan Wajo La Madukelleng berangkat ke tanah Wajo, Sulawesi Selatan untuk turut bertempur melawan VOC bersama rakyat Bugis.

Dengan gagah berani Sultan Aji Muhammad Idris menggepur VOC dan akhirnya beliau gugur sebagai syuhada di medan perang tahun 1739, Pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara untuk sementara dipegang oleh Dewan Perwalian.

Sultan Aji Muhammad Idris dimakamkan bersama Mertua beliau Raja La Madukelleng dari Wajo dan Sultan Aji Muhammad Idris salah satu Pahlawan yang dikenang oleh masyarakat Wajo atas perjuangan beliau mengusir penjajah dari tanah Wajo.

“Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura berperan besar dalam Kemerdekaan Republik Indonesia,” tulis Wikipedia Indonesia.

Sultan Adji Muhammad Idris menikah dua kali dan mempunyai 12 orang putra putri :

Pertama Sultan Adji Muhammad Idris menikah dengan KDYMM Seri Paduka Baginda Ratu Permaisuri Andi Rianjeng atau Andin Duyah gelar I Doya Aji Putri Agung Putri dari Andi Petta To Sibengareng Bin Andi La Maddukelleng,  dan  Kedua, menikahi Adji Doyah Binti Sultan Sepuh Alamsyah I dari Paser.

Dari pernikahan kedua, Sultan Adji Muhammad Idris mempunyai anak tiga, yaitu Aji Putri Intan alias Aji Kengsan gelar Adji Putri Intan gelar Petta Laburanti digilirang Paniki Wajo. Aji Imbut gelar Sultan Aji Muhammad Muslihudin alias Meruhum Aji Kembang Mawar menjadi Sultan ke 15 di Kesultanan Kutai Kartanegara memindahkan pusat pemerintahan dari Pamerangan Jembayan ke Tepian Pandan Tenggarong, dan Aji Pangeran Berajanata.

Pihak yang juga satu keturunan dengan Sultan Adji Muhammad Idris adalah KDYMM Ratu Mahadewi. KDYMM Seri Paduka Baginda Ratu Mahadewi Dayang Sungka Binti Tan Panjang Bin Adipati Maharaja Marga Nata Kusuma adalah Adipati Kerajaan Kutai Mulawarman di wilayah Muara Gelumbang Ma-Bengkal.

adalah KDYMM Ratu Mahadewi melahirkan dua anak, masing-masing Aji Pangeran Megan gelar Aji Pangeran Maharaja Nata Kusuma menjadi Adipati di Muara Gelumbang dan Muara Bengkal dan Aji Pangeran Amjah Mas Aria Gelar Aji Pangeran Sri Bangun I Menjadi Adipati Kota Bangun inilah disebut dengan Raja Seri Bangun.

Sedangkan cucu dari Sultan Adji Muhammad Idris ada 5 orang, Pertama; Aji Putri Intan (belum diketahui Keturunannya. Kedua; Sultan Aji Muhammad Muslihuddin berputra-putri dari 2 isteri, masing-masing KDYMM Seri Paduka Baginda Ratu Permaisuri Aji Ratu Tatin berputra  Aji Kuncar gelar Sultan Aji Muhammad Salehuddin I dan Aji Pangeran Praboe Kusuma Ningrat.

KDYMM Seri Paduka Baginda Ratu Mahadewi Ratu Pua Areng Putri Raja Bugis berputra-putri : Aji Kondang, Aji Kupang, Aji Unuk, dan Aji Seman.

Cucu ketiga Sultan Adji Muhammad Idris adalah Aji Pangeran Beranata, nama isteri belum diketahui dan berputri; KDYMM Seri Paduka Baginda Ratu Leko Aji Ratu Zuziah. Isteri Ketiga dari Sultan Aji Muhammad Salehuddin I.

Cucu keempat dari Sultan Adji Muhammad Idris  adalah Aji Pangeran Megan Gelar Aji Pangeran Marga Nata Kesuma menjadi Adipati Di Muara Gelumbang dan Muara Bengkal (belum diketahui keturunannya).

Cucu kelima Sultan Adji Muhammad Idris adalah Aji Pangeran Amjas Mas Aria gelar Aji Pangeran Seri Bangun I menjadi Adipati Kota Bangun inilah disebut sebagai Raja Seri Bangun berputra dari 1 orang isteri  (nama belum diketahui asalnya dari Orang Keluaran) berputra;  Aji Pangeran Raga gelar Aji Pangeran Seri Bangun II menjadi Adipati Kota Bangun beristeri Sim Luan Nio dan berputri : YM Selir Sang Nata Aji Soja Ibunda Aji Pangeran Mangkunegara (selir Sultan Sultan Aji Muhammad Sulaiman).

Editor : Intoniswan

Tag: