SKK Migas Kalsul: Per 30 April 2020 Lifting Minyak 98,52% dan Gas 91,40% dari Target

ilustrasi

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Dalam kegiatan Sapa Wartawan melalui Vidcon Kepala SKK Migas Kalimantan dan Sulawesi  (Kalsul) Syaifudin, menyampaikan capaian lifting Nasional* status 30 April 2020 yaitu minyak bumi sebesar 710.000 BOPD atau 94,04 persen dari target APBN (755.000 BOPD) dan lifting gas bumi sebesar 5.777 MMSCFD atau 86,61% dari target APBN (6.670 MMSCFD).

“Selanjutnya untuk capaian lifting wilayah Kalimantan & Sulawesi* yaitu minyak bumi sebesar 83.381 BOPD atau 98,52% dari target APBN (84.634 BOPD) dan lifting gas bumi sebesar 1.829 MMSCFD atau 91,40% dari target APBN sebesar 2.001 MMSCFD (*merupakan data operasional, belum direkonsiliasi bersama Ditjen Migas),” Syaifudin memaparkan.

Menurut Syaifudin, penurunan harga minyak  Indonesia sebagai imbas penurunan harga minyak dunia membuat KKKS harus melakukan efisiensi ketat dengan menekan biaya produksi agar tetap dapat beroperasi untuk menjaga ketahanan energi nasional dan mencapai target penerimaan Negara yang telah ditetapkan Pemerintah dalam APBN 2020.

SKK Migas Perwakilan Kalimantan & Sulawesi – Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) di Wilayah Kalimantan & Sulawesi, menginisiasi kegiatan “Sapa Wartawan”, melalui Vicon dimaksudkan untuk menyapa dan silaturahmi kepada wartawan lokal guna saling dukung dan menguatkan dalam menghadapi pandemi Covid-19 melalui Video Conference SKK Migas – KKKS Jumat (15/5/2020).

Selain tantangan penurunan harga minyak mentah dunia, harus diakui pula bahwa kondisi siaga darurat sebagai dampak penyebaran Virus Covid-19 ini juga mempengaruhi strategi kegiatan operasional di lapangan.

Meskipun ikut terkena dampak pandemi Covid-19 dan rendahnya harga minyak dunia, namun industri hulu migas diminta tetap mempertahankan kegiatan operasi serta menghindari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dalam rangka menjaga kelangsungan industri ini di tahun-tahun berikutnya.

“Dan alhamdulillah hingga saat ini KKKS di wilayah Kalimantan & Sulawesi tidak ada PHK,” kata Syaifudin.(adv)

 

 

Tag: