
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Suasana hijau, asri, dan sejuk yang menyelimuti lingkungan SMA Negeri 10 Samarinda menjadi daya tarik tersendiri bagi para siswa-siswi baru, maupun kakak kelas yang pertama kali menginjakkan kakinya di Kampus A jalan HAM Riffadin.
Dikelilingi pepohonan rindang, udara bersih, serta area terbuka yang sangat luas, sekolah ini tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu, tetapi juga akan menjadi rumah kedua yang menghadirkan kenyamanan dan rasa betah bagi peserta didiknya.
“Lingkungannya, udaranya bersih banget. Ini sekolah yang memang didesain bikin betah. Dulu anak-anak itu sampai malas pulang karena sekolahnya nyaman banget,” ungkap Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim), Armin, saat mengunjungi SMAN 10 Samarinda di kawasan HAM Riffadin, Senin (21/7).
Berbekal luas lahan yang mencapai sekitar 12 hektare, sekolah ini dirancang dengan standar internasional, lengkap dengan lapangan sepak bola yang luas, taman hijau terbuka, dan area bersantai bagi siswa. Menurut Armin, suasana nyaman, tenang dan sejuk ini menjadi salah satu kekuatan SMAN 10 dalam membangun karakter serta semangat belajar siswa.
“Anak-anak harus bahagia di sekolah. Ini rumah kedua kalian. Dulu saya juga pernah mengajar di sini dari tahun 1997 sampai 2017. Ciri khas anak SMAN 10 itu, meski gurunya enggak hadir, mereka tetap belajar. Kalau saya telat lima menit saja, langsung ditanya, ‘Pak, ke mana aja?’ Itu yang bikin saya bangga,” kenangnya.
Suasana belajar yang nyaman itu didukung pula oleh nilai kedisiplinan dan karakter kuat yang sudah mendarah daging di SMAN 10. “Kekuatan SMAN 10 itu ada pada karakternya, disiplinnya. Selain tentu saja kemampuan akademik dan penguasaan bahasa asing yang sangat baik,” tegasnya.
Dulu di zaman Armin, sekolah ini memiliki 5 kegiatan internasional rutin setiap tahunnya yang membuka peluang besar bagi siswa untuk berinteraksi dan menimba pengalaman di luar negeri.
“Kalau sekarang tidak tau, masih ada program itu atau tidak. Yang jelas, sudah biasa di sini menerima tamu dari luar negeri, dan anak-anak juga rutin ke luar negeri. Tahun ini, saya harap itu bisa terus berlanjut,” tambah Armin.
Kenyamanan dan atmosfer pembelajaran di SMAN 10 turut dirasakan siswa baru tahun ajaran 2025/2026, salah satunya perempuan berusia 16 tahun bernama Hanna Quinza Yorie, lulusan SMP IT Cordova Samarinda. Hanna mengaku jatuh hati pada sekolah ini sejak mengikuti lomba English Master.
“Saya langsung merasa sekolah ini nyaman banget. Kakak-kakaknya juga sangat ramah, lingkungannya juga asri dan bikin tenang,” terangnya.
Motivasi Hanna untuk memilih SMAN 10 tidak hanya berasal dari pengalaman pribadinya, tetapi juga dari cerita kedua sepupunya yang merupakan alumni sekolah tersebut dan kini sukses menembus fakultas-fakultas bergengsi.
“Di sini juga ada program ke luar negeri, jadi bisa nambah pengalaman. Itu yang bikin semangat belajar di sini,” tegasnya.
Tinggal di kawasan A. Wahab Sjahranie yang cukup jauh dari Kampus A HAM Riffadin pun tidak menjadi masalah baginya. Ia tetap semangat untuk menimba ilmu di SMAN 10 Samarinda.
“Saya bareng teman-teman sewa mobil bersama, jadi berangkatnya bareng dan lebih seru. Yang penting enggak ngerepotin orang tua,” tuturnya.
Plt. Kepala SMAN 10 Samarinda, Fannana Firdausi, menyebut bahwa kenyamanan lingkungan sekolah adalah bagian penting dari visi pendidikan berkarakter yang diusung sekolah. Menurutnya, lingkungan yang hijau dan tenang membantu siswa untuk fokus, kreatif, dan lebih terlibat aktif dalam kegiatan belajar.
“Kami ingin SMAN 10 jadi sekolah unggulan yang mencetak lulusan berdaya saing global, baik secara akademik maupun kepribadian,” pungkasnya.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim
Tag: SMAN 10 Samarinda