SMAN 10 Samarinda Terapkan Model Pendidikan Australia lewat Proyek Menulis

Plh. Kepala SMAN 10 Samarinda, Fannana Firdausi, mendampingi Plt. Kepala Disdikbud Kaltim Armin bersalaman dengan salah satu siswa kelas X, Luthfi Brihaspativaar Admaja Al-Basith. (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Model pendidikan berbasis design project yang diadopsi dari Adelaide, Australia, sudah menjadi ciri khas pembelajaran di SMAN 10 Samarinda. Hal itu dibeberkan Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Armin.

Pendekatan ini menjadikan kegiatan menulis bukan sekadar tugas akademik, tetapi sebagai bagian dari proses berpikir kritis, kreatif, dan solutif yang melahirkan berbagai prestasi, bahkan hingga tingkat dunia.

“Siswa-siswi SMAN 10 Samarinda itu memang terbiasa menulis, nulis itu design project. Kita adopsi dari Adelaide, Australia. Makanya anak-anak suka menulis, nggak heran banyak anak-anak kita yang juara dunia. Satu tahun itu bisa puluhan juara nasional,” ujarnya pada Senin (21/7) di Kampus A HAM Riffadin, Samarinda.

Pendekatan ini bukan hanya memperkuat kemampuan literasi, tetapi juga membentuk cara berpikir sistematis dan terstruktur yang membuat siswa-siswi SMAN 10 unggul dalam berbagai lomba, baik akademik maupun non-akademik.

Namun, Armin mengingatkan bahwa semua capaian tersebut hanya bisa diraih dengan kedisiplinan tinggi.

“Para siswa-siswi kita harus jaga betul-betul itu. Karena kuncinya  adalah disiplin,” jelasnya.

Gubernur Kaltim sebut Armin, turut memberi perhatian khusus terhadap perkembangan SMAN 10 Samarinda. Bahkan, ia dikabarkan akan menjadwalkan kunjungan ke sekolah tersebut untuk memberikan kuliah umum kepada para siswa-siswinya.

“Insyaallah shortly Governor will come. Beliau bilang, ‘anak-anak SMAN 10 ini jangan jadi pekerja, harus jadi pencipta lapangan kerja’. Saya minta nanti Pak Gubernur memberikan pencerahan dan motivasi langsung kepada siswa-siswi SMAN 10,” bebernya.

Tak hanya dari sisi kurikulum dan pembinaan, Disdikbud juga menyiapkan pengembangan infrastruktur sekolah. Rencananya, SMAN 10 akan memiliki kantor guru empat lantai yang menunjang atmosfer belajar berstandar internasional.

“Desain sekolah ini memang internasional. Kita akan terus dukung perkembangan SMAN 10 Samarinda,” terangnya.

Dikatakan Plh. Kepala SMAN 10 Samarinda, Fannana Firdausi, karakter adalah fondasi utama yang ditanamkan kepada siswa-siswi SMAN 10 di samping prestasi akademik. Ia meyakini bahwa keunggulan intelektual tanpa integritas hanya akan menghasilkan kesuksesan semu.

“Apa gunanya pintar tapi tidak berkarakter? Karakter itu integritas. Sementara mereka ini 3, 5, sampai 10 tahun ke depan akan menjadi pemimpin-pemimpin Kaltim,” kata penuh rasa keyakinan.

Fannana menyebut SMAN 10 Samarinda sebagai sekolah unggulan yang menekankan pada pembentukan pribadi yang unggul, tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh secara mental dan sosial.

“Kami ingin mencetak lulusan yang punya daya saing internasional. Mereka harus cepat adaptasi dengan lingkungan belajar, punya stamina kuat, dan siap menghadapi tantangan global,” imbuhnya.

Semangat untuk tumbuh dan berkembang juga terlihat dari para siswa baru jenjang 2025/2026. Salah satunya adalah Luthfi Brihaspativaar Admaja Al-Basith, lulusan SMPN 22 Samarinda.

“Saya memilih SMAN 10 karena prestasinya tinggi, baik akademik maupun non-akademik. Saya ingin mengembangkan potensi saya dan membanggakan sekolah ini,” tegas Luthfi yang tinggal di kawasan KS Tubun.

Meskipun jarak rumah ke sekolah cukup jauh, Luthfi tetap bersemangat karena merasa bahwa SMAN 10 Samarinda inilah tempat yang tepat untuk tumbuh menjadi pribadi berprestasi.

“Enggak masalah (soal jarak) selagi masih ada transportasi bisa buat jalan, walaupun jauh tapi enggak masalah,” pungkasnya.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: