SMAN 2 Nunukan Tambah Satu Kelas bagi Anak Keluarga Tidak Mampu

Kepala Cabang Disdikbud Kaltara wilayah Nunukan Warsito memeriksa berkas peserta PPDB jalur afirmasi. (Foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Protes orangtua yang anaknya gagal masuk SMA Negeri di Nunukan melalui jalur afirmasi keluarga tidak mampu, diatasi dengan menambah satu rombongan belajar (kelas) di SMAN 2 Nunukan tahun ini dengan menerima peserta didik 32 orang.

“Keluhan warga sudah kita akomodasi dengan menambah Rombel di SMAN 2 Negeri,” kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara Wilayah Nunukan, Warsito pada Niaga.Asia, Minggu (17/07/2022).

Tambahan rombel jalur afirmasi bagi anak dari keluarga tidak mampu,  diberikan khusus kepada anak-anak yang terdaftar dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2022, namun nama dan nomor peserta tidak muncul di pengumuman kelulusan.

Penambahan rombel SMAN 2 yang beralamat di Jalan Ahmad Yani Nunukan, diutamakan bagi anak-anak didik yang belum mendaftar sekolah setelah adanya hasil pengumuman kelulusan PPDB.

“Rombel tambahan ini maksimal 32 orang dan diutamakan siswa yang belum mendaftar sekolah pasca pengumuman kelulusan,” jelasnya.

Dipilihnya SMAN 2 sebagai sekolah tambahan jalur afirmasi tidak terlepas dari masih tersedianya bangunan yang layak untuk dijadikan Ruang Kelas Belajar (RKB). Sedangkan di SMAN 1  Nunukan  tidak bisa dilakukan hal yang sama karena semua ruangan sudah terpakai habis.

“Dengan dibukanya rombel tambahan, Disdikbud Kaltara berharap proses belajar dan pengajar tahun ajaran baru yang dimulai Senin 18 Juli 2022 bisa terlaksana sesuai kurikulum ditetapkan Kementerian Pendidikan,” kata Warsito.

Program Matrikulasi

Menurut Warsito, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) siswa baru pada tahun pelajaran 2022/2023 di Kabupaten Nunukan, akan diisi dengan Program Matrikulasi penguasaan operasi hitung bilangan yang dilaksanakan selama 3 hari.

“Banyak anak-anak naik kelas dari SD ke SMP dan SMP ke SMA tapi belum menguasai operasi hitung bilangan matematika dengan baik,” bebernya.

Kurangnya penguasaan operasi hitung bilangan matematik akan berdampak pada kesulitan siswa memahami dan menguasai materi pelajaran yang banyak menghitung,  misalnya matematika, fisika, kimia, ekonomi, akuntansi dan geografi.

Usulan program matrikulasi bagi peserta didik baru telah mendapat persetujuan SMA/SMK dan ketua PPDB Kaltara, sebagai upaya mengatasi masih rendahnya skor literasi numerik siswa sesuai hasil asesmen nasional tahun 2021.

“Sistem belajarnya tim teaching, guru matematika, fisika, kimia dan ekonomi jadi pemateri, hasilnya dimonitor oleh pengawas Pembina,” terangnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: