
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 22 Samarinda yang beralamat di Jalan Pahlawan kerap menjadikan ruang perpustakaan sebagai kelas alternatif bagi seluruh siswa dan siswi.
Ini disampaikan oleh Kepala perpustakaan SMPN 22 Samarinda, Ana Dwimaya, M.Pd saat ditemui Niaga.Asia, Rabu (2/8/2023).
Menurut Ana, langkah tersebut agar siswa tidak hanya menjadikan ruang kelas sebagai wadah satu-satunya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, tapi hal yang penting juga mengarahkan siswa-siswi untuk belajar bersama di perpustakaan, seperti berlatih membaca puisi dan aktivitas produktif lainnya.
Perpustakaan ini fungsinya tidak hanya untuk membaca buku saja. Seperti saat pelajaran bahasa Indonesia, siswa biasanya ke sini untuk berlatih puisi, karena di perpustakaan ini banyak sekali buku yang disediakan.
“ Jadi perpustakaan ini kami jadikan kelas alternatif, sehingga siswa tidak hanya belajar di dalam kelas saja. Bahkan kegiatan ekstrakurikuler juga bisa berlatih di perpustakaan,” ungkap Ana kepada Niaga.Asia di Ruang Perpustakaan SMPN 22 Samarinda.
Ana mengaku sejauh ini minat baca siswa dan siswi di sekolah tersebut terbilang tinggi. Ini dibuktikan dengan jumlah pengunjung perpustakaan yang selalu ada pada setiap harinya. Kemudian aktivitas siswa saat membaca buku juga kerap dipantau oleh petugas perpustakaan.
Minat baca siswa juga tampaknya terus meningkat, apalagi ruang perpustakaan telah dilakukan pembenahan. Diantaranya penambahan jumlah koleksi buku, ketersediaan sarana komputer untuk mengakses bahan bacaan secara digital, pendingin ruangan (AC) serta didukung dengan pola pengawasan yang ramah dari petugas perpustakaan.

Dampak positif dari tingginya budaya literasi/membaca siswa-siswi dapat dilihat dari aktifnya siswa berdiskusi ataupun berinteraksi saat berada dalam lingkungan sekolah yang tentunya juga turut berpengaruh pada tingginya prestasi akademik.
“Kalau pas waktu istirahat atau saat tidak ada guru yang masuk di kelas, biasanya siswa-siswi ke perpustakaan. Termasuk saat ada perlombaan juga, siswa biasanya cari buku referensi disini, seperti beberapa waktu lalu saat ada lomba Muharram. Pada saat ada buku baru juga kami selalu beri tahu kepada siswa sehingga mereka ada ketertarikan untuk membaca,” ungkapnya.
Kemudian, jelas Ana, semua hasil karya siswa seperti tulisan majalah dinding (Mading) dan hasil karya lainnya pun selalu dipajang di ruangan perpustakaan. Tujuannya, agar semangat literasi siswa terus tumbuh dan meningkat.
“Biasanya siswa ada hasil karyanya, baik dalam bentuk tulisan maupun gambar dan karya seni lainnya. Jadi hasil karya mereka di pajang, ini juga untuk memacu semangat siswa yang lainnya saat berkunjung ke perpustakaan,” jelasnya.
Menurut Ana, budaya literasi tentunya sangat penting untuk dibangun sehingga kapasitas pengetahuan juga terus mengalami peningkatan.
Untuk itu, Ana mengimbau kepada seluruh siswa dan siswi SMPN 22 Samarinda agar dapat memanfaatkan sarana perpustakaan sekolah dengan sebaik-baiknya untuk aktivitas membaca.
“Perpustakaan ini sudah lengkap, jadi mari manfaatkan buku-buku dan fasilitas di perpustakaan ini dengan baik,” serunya.
Penulis: Teodorus | Editor: Intoniswan | Advetorial
Tag: Perpustakaansmpn