Solusi Awal Banjir Samarinda Mesti Ditangani dari Hulu Sungai Karang Mumus Dulu

Anggota Komisi IIII DPRD Kaltim, Subandi. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Bencana banjir yang kerap terjadi di Samarinda kembali jadi sorotan anggota Komisi III DPRD Kaltim, Subandi.

Untuk mengatasi permasalahan banjir itu pemerintah daerah diminta untuk terus berkolaborasi. Sebagai langkah awal, DPRD Kaltim menilai pentingnya mengatasi permasalah banjir dari sisi hulu Sungai Karang Mumus (SKM).

Hal ini karena di bagian hulu sungai sendiri, pembukaan lahan begitu masif untuk pembangunan perumahan dan lainnya. Akibatnya resapan air di kawasan hulu SKM ini semakin berkurang

Subandi melihat, saat ini langkah pemerintah untuk mengatasi permasalahan banjir sudah serius, meskipun memiliki arah fokus yang berbeda.

Di mana Pemprov Kaltim menginginkan dilakukannya pengerukan Sungai Mahakam karena pendangkalan akibat sedimentasi di sungai tersebut sudah tinggi.

Sedangkan untuk Pemkot Samarinda sendiri menginginkan agar dilakukannya penanganan kawasan Sungai Karang Mumus terlebih dulu.

“Dua rencana ini sama-sama prioritas. Pak Wali Kota prioritas utamanya SKM, ini juga masuk akal dan sudah melalui kajian teknis. Kemudian Pak Gubernur menginginkan pengerukan sungai Mahakam, ini juga ada kajian teknisnya,” kata Subandi, kepada niaga.asia, Rabu 3 Desember 2025.

Namun demikian, Subandi melihat untuk proses pengerukan Sungai Mahakam ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

“Apalagi pengerukannya di sepanjang Sungai Mahakam, butuh cost yang besar. Kita harap pemerintah dapat menyesuaikan karena tujuannya sama-sama baik,” ujar Subandi.

“Namun untuk solusi awal perlu diatasi dari sisi hulunya SKM dulu,” tambah dia.

Politisi PKS itu menjelaskan daerah hulunya SKM ini mencangkup kawasan Samarinda dan Kutai Kartanegara. Mulai dari Pampang, Tanah Datar, Marangkayu hingga Muara Badak.

“Dan selama ini limpahan air banjir dari atas, terbesar itu ke bagian Samarinda Utara yang paling terdampak,” terang Subandi.

Anggota dewan daerah pemilihan (Dapil) Samarinda itu menilai program utama yang digagas Wali Kota Samarinda, yakni pengendalian banjir di hulu SKM, menjadi solusi vital. Saat ini Pemkot Samarinda tengah membangun folder seluas 60 hektar di kawasan Sungai Siring, Samarinda Utara.

“Rencananya begitu, untuk mengendalikan air supaya air limpahan dari hulunya Karang Mumus tidak langsung tumpah ke Samarinda,” jelas Subandi.

Proyek ini menjadi kunci untuk menahan laju debit air sebelum masuk perkotaan. Namun demikian dia mengingatkan proyek ini juga butuh anggaran besar.

“Tapi bagaimanapun perlu support anggaran yang besar juga. Sejauh ini baru dimulai 10 hektar penggalian pembangunan folder dari rencana 60 hektare pembangunan folder di Sungai Siring,” terang Subandi.

Masih disampaikan Subandi, penanganan SKM ini bukan berarti program pengerukan Sungai Mahakam tidak perlu. Menurutnya pengerukan Sungai Mahakam ini juga penting, karena saat ini pendangkalan Sungai Mahakam sudah tinggi.

“Program pengerukan sedimen Sungai Mahakam juga penting, karena kita lihat di sepanjang Jalan Slamet Riyadi itu sudah tumbuh rumput. Kalau ada kapal-kapal mau merapat, mulai kesulitan kalau sedimennya setinggi itu. Artinya daya tampungnya sudah mengalami pengurangan yang luar biasa,” demikian Subandi.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi | Advertorial DPRD Kaltim

Tag: