
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Tahap pertama Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025 tingkat SMA/SMK di Samarinda resmi ditutup hari ini, Kamis (19/6) pada pukul 13.00 WITA. Pengumuman akan dilakukan besok, Jumat (20/6), setelah proses verifikasi selesai.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kota Samarinda, Abdul Rozak Fahrudin, yang juga merupakan Sekretaris SPMB 2025 Kota Samarinda, membenarkan bahwa proses pendaftaran telah selesai dan saat ini masih berlangsung tahap verifikasi dokumen bagi peserta yang belum lengkap.
“Pendaftaran tahap pertama sudah resmi ditutup pukul 13.00 siang ini. Saat ini masih ada proses verifikasi untuk yang belum rampung. Sementara yang sudah lengkap tinggal menunggu pengumuman,” ujarnya kepada Niaga.Asia, Kamis (19/6).
Ia menambahkan bahwa pengumuman hasil seleksi akan disampaikan pada Jumat (20/6) besok. Namun, waktu pasti pengumuman masih akan menunggu koordinasi lebih lanjut dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
“Kami masih koordinasi dengan Disdikbud Kaltim untuk menentukan jam pengumuman. Yang jelas, besok akan kami umumkan,” terangnya.
Setelah tahap pertama, SPMB 2025 akan dilanjutkan dengan pembukaan jalur domisili yang dijadwalkan berlangsung mulai tanggal 23 hingga 26 Juni 2025. Rozak menjelaskan, jalur ini menggantikan sistem zonasi yang digunakan pada tahun-tahun sebelumnya.
“Kalau dulu ada zonasi dengan alat ukur jarak rumah ke sekolah, sekarang diganti dengan jalur domisili. Tapi bedanya, alat ukurnya adalah nilai rapor, bukan jarak lagi,” jelasnya.
Di Kota Samarinda, Rozak membeberkan juga bahwa pihaknya menambahkan satu skema khusus, yaitu ‘Jalur Domisili Prioritas’ sebagai solusi agar calon siswa yang tinggal di dekat sekolah tetap punya peluang masuk meski nilai rapornya tidak terlalu tinggi.
“Domisili prioritas ini sebenarnya tidak ada dalam Permen (Peraturan Menteri), tapi kami di Kota Samarinda tambahkan untuk memberi kesempatan bagi siswa yang rumahnya dekat sekolah. Kalau pakai sistem nilai saja, mereka bisa tereliminasi. Ini bentuk keberpihakan,” tambahnya.
Jalur domisili prioritas memiliki kuota minimal 5 persen, namun bisa bertambah tergantung sisa kuota dari jalur afirmasi dan mutasi.
Terkait proses pendaftaran secara daring, Rozak mengakui masih ada tantangan teknis di lapangan, terutama bagi masyarakat yang kesulitan akses internet atau tidak terbiasa menggunakan teknologi.
“Kalau masalah jaringan dan kendala teknis, masyarakat dipersilakan datang langsung ke sekolah. Operator kami siap membantu proses pendaftaran lewat sistem,” katanya.
Kendati demikian, Rozak menegaskan bahwa bantuan sekolah hanya sebatas membantu pendaftaran, bukan untuk memuluskan siswa diterima.
“Kalau soal daftar, kami bantu. Tapi jangan sampai ada yang minta tolong untuk diluluskan. Itu tidak dibenarkan,” tegasnya.
Untuk diketahui, pada tahap pertama SPMB khusus SMA di Kota Samarinda terdapat empat jalur penerimaan:
- Jalur Prestasi – minimal 30 persen kuota
- Jalur Afirmasi – 30 persen kuota
- Jalur Mutasi Orang Tua – 5 persen kuota
- Jalur Domisili Prioritas – minimal 5 persen kuota (dapat bertambah dari jalur lain yang masih tersisa)
Sementara jalur domisili umum akan menjadi fokus pada tahap kedua yang dimulai pekan depan.
Dengan berakhirnya tahap pertama, Rozak berharap agar peserta didik bisa memantau hasil seleksinya besok, sementara untuk calon peserta didik yang belum mendaftar masih memiliki kesempatan di jalur domisili pada 23–26 Juni mendatang.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim
Tag: SPMB