
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Seluruh peserta seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Provinsi dan Nasional 2025 memiliki peluang yang sama untuk lolos, tanpa memandang asal daerah maupun latar belakang mereka.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sri Wahyuni, selaku Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalimantan Timur (Kaltim) pada Senin (12/5) di Hotel Puri Senyiur, Samarinda, saat membuka kegiatan seleksi yang diikuti 60 pelajar dari 10 kabupaten/kota di Benua Etam.
“Tentu ini rangkaian yang dinanti-nantikan oleh adik-adik kita sekalian. Jujur, saya tidak memungkiri, dulu ketika SMA, saya juga punya cita-cita jadi seorang Paskibraka. Sayangnya, saya tidak diizinkan ikut serta karena diminta mengikuti siswa teladan,” cerita Sri Wahyuni, membuka sambutannya dengan pengalaman pribadi yang disambut antusias para peserta.
Ia pun menekankan pentingnya proses seleksi yang objektif, ketat, dan menyeluruh sebagai bentuk pembentukan karakter generasi muda Kaltim. Tentunya, menjadi anggota Paskibraka itu bukan sekadar ajang baris-berbaris atau latihan fisik semata.
Lebih dari itu, seorang anggota Paskibraka menjadi gerbang awal pembentukan pribadi teladan. Mereka siap secara mental, disiplin, dan mempunyai sikap tanggung jawab sebagai representasi nilai-nilai kebangsaan.
Atas dasar itu, seluruh proses seleksi harus dilakukan secara profesional, transparan, dan tanpa intervensi.
“Seleksi ini tidak ada negosiasi. Semua peserta dari 10 kabupaten/kota di Kaltim punya peluang yang sama untuk terpilih, selama memenuhi seluruh persyaratan. Kita ingin memastikan hanya yang terbaik yang lolos,” tegasnya.
Sri juga menyoroti pentingnya penilaian kepribadian dan kesehatan mental para peserta. Ia menyambut baik keterlibatan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dalam proses seleksi tahun ini.
Menurutnya, generasi muda saat ini banyak menghadapi tantangan emosional yang sering tidak disadari, terutama dalam penggunaan media sosial.
“Kita tidak ingin menemukan ada Purna Paskibraka Kaltim yang membuat heboh karena unggahan-unggahan negatif di media sosial. Ini soal karakter, soal bagaimana mereka mampu mengendalikan diri dan menjadi panutan bagi teman-temannya,” terangnya.
Ia menyebut proses seleksi yang berlangsung selama sepekan mulai tanggal 11 hingga 17 Mei 2025 ini bukan sekadar penilaian fisik saja, tetapi juga mencakup tes kesehatan menyeluruh, tes kepribadian, wawasan kebangsaan, dan psikotes.
Pelaksanaan seleksi dilakukan di dua titik, yaitu Hotel Puri Senyiur dan Gelora Kadrie Oening, dengan melibatkan lintas lembaga seperti TNI, Polri, HIMPSI, RSUD AWS, PPI, hingga BPIP.
“Saya yakin adik-adik yang hadir hari ini sudah mempersiapkan diri secara maksimal. Meski nanti hanya 42 yang terpilih di tingkat provinsi dan satu pasang dikirim ke Jakarta, saya yakin semua peserta yang ada di sini sudah menunjukkan komitmen luar biasa,” tambahnya.
Tahun lalu, Paskibraka dari Kaltim mendapat kehormatan mengibarkan bendera dalam upacara HUT RI di Ibu Kota Nusantara (IKN). Meski belum ada kepastian apakah tahun ini kembali dilaksanakan di IKN atau di Jakarta, Sri memastikan semangat Kaltim untuk mengirim wakil terbaiknya tetap menyala.
Upacara 17 Agustus tingkat provinsi rencananya kembali digelar di Stadion Utama Palaran, yang menurut Sri kini menjadi venue kebanggaan Kaltim. Ia berharap para peserta yang lolos seleksi akan tampil maksimal sebagai simbol keteladanan dan semangat kebangsaan.
“Saya ucapkan selamat kepada adik-adik yang telah terpilih mewakili kabupaten/kotanya dalam seleksi ini. Tunjukkan performa terbaik, dan semoga proses seleksi berjalan lancar serta menghasilkan duta terbaik Kaltim untuk tingkat nasional,” tutupnya.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim
Tag: PaskibrakaPemprov Kaltim